Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Batik Festival 2017, Ajang Kolaborasi Desainer

Kompas.com - 30/07/2017, 12:45 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Malam puncak pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2017 yang diadakan di Taman Blambangan, Sabtu (29/7/2917) malam menjadi ajang kolaborasi desainer nasional dan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) batik yang ada di Banyuwangi.

Tidak tanggung-tanggung ada 10 desainer yang bekerjasama dengan 15 IKM Banyuwangi. Salah satunnya adalah desainer asal Italia, Emilio Migliavacca. Desaigner yang tinggal di Bali tersebut menggandeng IKM Satrio Batik dan menampilkan busana muslim perempuan.

"Sebagian besar karya saya menggunakan batik dan kali ini saya bergabung di acara Banyuwangi Batik Festival dengan batik motif Kopi Pecah. Ke depannya saya masih ingin mengeksplor batik yang dimiliki Banyuwang," kata Emilio kepada Kompas.com, Sabtu.

Desainer Allets menggandeng IKM Batik Sekar Kedaton Blambangan yang menampilkan baju pesta dari batik pewarna alam dengan dominan warna coklat. Desainer Gregorius Vici, Andi Sugik, Al Muzakki Fahim, Xandreg, dan Aldre menggandeng IKM Pendawi, Seblang, Mertosari, Salsa, dan Nozza tampil dengan desain khas retro dengan batik warna-warna cerah.

Desainer Aldre dengan IKM Batik Nozzah menampilkan 10 desain baju batik pria. Sementara Kiki Malenda bersama batik Gondo Arum, Ina Priyono dengan batik Sayu Wiwit, dan Milo's dengan Satria Batik menampilkan gaun panjang yang modern maupun tradisional termasuk busana muslim.

Desain yang ditampilkan dalam BBF kali ini semakin beragam mulai desain casual, retro, busana formal, gaun pesta hingga busana muslim. Semua busana menggunakan batik Banyuwangi dengan motif Kopi Pecah yang menjadi tema tahun ini.

Sebelumnya, Banyuwangi Batik Festival yang masuk tahun ke lima itu mengangkat motif Gadjah Oling, Kangkung Setingkes, Paras Gempal, dan Sekar Jagad Blambangan. Total ada sekitar 40 motif batik asli Banyuwangi.

Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani juga ikut melenggang di catwalk dengan mengenakan gaun desainer Priscilla Saputra dengan menggandeng Batik Using Ningrat. Bunga Jelita Ibrani mengatakan telah mempelajari beberapa motif batik milik Banyuwangi dan yang menjadi salah satu motif favoritnya adalah Kangkung Setingkes dan Kopi Pecah yang menjadi tema Banyuwangi Batik Festival tahun ini.

"Rencananya setelah pagelaran ini saya akan mengunjungi beberapa pembatik di Banyuwangi untuk mencari motif batik apa yang cocok yang rencananya akan saya bawa ke ajang Miss Universe. Tentunya saya belajar filosofinya agar bisa menjelaskan nanti di ajang internasional," kata dia.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com mengatakan kegiatan Batik Banyuwang Festival merupakan bagian dari 72 festival yang digelar di Banyuwangi.

"Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengedukasi pegiat batik di Banyuwangi agar bisa menghasilkan karya yang bagus dan bisa berkiprah di tingkat nasional, kalau bisa internasinal," kata dia.

Dia menambahkan, jumlah industri batik di Banyuwangi mengalami peningkatan signifikan sejak lima tahun terakhir. Seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Banyuwangi, batik Banyuwangi banyak dicari untuk oleh-oleh.

"Untuk itu pemkab Banyuwangi mendirikan sekolah kejuruan batik, rutin menggelar lomba motif batik, mencanting dan desain busana batik oleh pelajar tiap tahun. Hal ini sebagai upaya agar ada regenarasi pembatik di Banyuwangi," kata Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com