MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta semua partai untuk tidak mengganggu konsentrasi Presiden Joko Widodo dalam menjalankan amanahnya sebagai kepala negara.
Hal itu disampaikan Zulkifli menanggapi keinginan partai pendukung pemerintah yang meminta PAN keluar dari koalisi setelah memilih tidak sejalan dengan pemerintah. Terutama soal pengambilan keputusan RUU Pemilu.
Baca juga: Ketum PAN: Pertemuan SBY dan Prabowo Bikin Rakyat Adem
Ketika itu, PAN bersama partai oposisi, yakni Gerindra, PKS dan Demokrat walk out karena tidak setuju dengan ketentuan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara sah nasional.
"Jangan suka mengganggu Bapak Presiden. Biar Bapak Presiden itu fokus, tenang bekerja untuk melaksanakan program-programnya sehingga rakyatnya maju," katanya seusai menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jumat (28/7/2017).
Zulkifli yang juga sebagai ketua MPR RI itu mengatakan, kondisi partainya di kabinet sebagai partai koalisi pendukung pemerintah sampai saat ini belum menemui kendala.
"Baik-baik saja," tegasnya saat ditanya kondisi PAN di kabinet.
Baca juga: Setelah SBY-Prabowo, PAN Berharap Ada Pertemuan SBY-Megawati
Karenanya, ia mengaku akan terus mendukung pemerintah dalam menjalankan program-programnya.
"Kita dukung pemerintah agar sukses melaksanakan program-programnya, sehingga rakyat senang kalau program-program itu berhasil. Rakyat yang kita urusin," katanya.