Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Radikalisme, 79 Rektor Berkumpul di Bali

Kompas.com - 28/07/2017, 05:16 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 79 rektor universitas yang tersebar di 12 provinsi berkumpul di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali pada Kamis (27/7/2017). Mereka menggelar focus group discussion (FGD) membahas cara mengantisipasi fenomena radikalisme dan terorisme.

Rektor Universitas Mahendradatta Putri Anggreni mengatakan, isu radikalisme dan terorisme di Indonesia tidak lagi hanya wacana. Tetapi sudah sampai pada tahap meresahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pertemuan ini digagas karena melihat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia masih saja ada dan mungkin juga dalam jumlah skala besar yang sangat mudah terprovokasi dan terpengaruh dengan paham dan ideologi terorisme dan radikalisme," kata Anggraeni dalam sambutannya.

Perguruan tinggi sebut dia, memiliki perantara strategis menangkal radikalisme. "Seharusnya semua perguruan tinggi dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” sebutnya.

Baca juga: Cak Imin Ajak Seluruh Umat Lawan Radikalisme dan Terorisme

Dalam FGD 79 rektor dari 79 Perguruan tinggi tersebut sepakat menjadi Steering Comittee dan Pengundang untuk mendeklarasikan pertemuan rektor seluruh Indonesia.

"Di Indonesia ada 4.350 Perguruan Tinggi dan kami berharap pertemuan tersebut bisa di hadiri seluruh Rektor atau Ketua Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, besar atau kecil karena masalah yang sekarang di hadapi tidak bisa di selesaikan sendiri-sendiri," ucap Rektor Universitas Mpu Tantular Jakarta Mangasi Panjaitan.

Pertemuan tersebut menyepakati Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme dan akan mendeklarasikan Sumpah Kebangsaan yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.

Kompas TV 44 Perguruan Tinggi Ini Deklarasi Anti-Radikalisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com