Uang Kas Rp 1,2 Miliar Raib, 2 Pegawai PDAM Makassar Diperiksa

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus pembobolan uang kas PDAM Makassar sebesar Rp 1,2 miliar yang disimpan di lemari besi kantor PDAM Makassar di Jalan Dr Sam Ratulangi yang terjadi dua hari lalu hingga kini belum terungkap.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anwar Hasan yang dikonfirmasi, Kamis (27/7/2017), mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dan memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti.

"Kasusnya belum terungkap dan masih kita selidiki. Belum ada yang mengarah pada pelaku. Tapi kita sudah periksa 6 saksi, yakni bendahara, staf keuangan dan securiti PDAM Makassar. Adapun barang bukti yang kita sita yakni linggis dan obeng yang digunakan pelaku mencongkel lemari tempat penyimpanan uang," ungkapnya.

Baca juga: Kantor PDAM Dibobol Maling, Uang Rp 1,2 Miliar Raib

Anwar mengatakan, pihaknya juga sedang memeriksa laporan keuangan PDAM Makassar untuk mencari petunjuk. Sebagian berkas penting yang berkaitan dengan keuangan ikut hilang.

"Laporan keuangan kita belum sita, tapi kita periksa dulu. Siapa tahu ada petunjuk. Kalau soal rekaman CCTV, kita masih pelajari. Termasuk juga dengan sidik jari pelaku yang melekat di obeng dan linggis," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, gedung keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar yang terletak di Jalan Dr Sam Ratulangi dibobol maling, Selasa (25/7/2017). Dalam peristiwa itu, uang operasional Rp 1,2 miliar dan berkas-berkas penting yang disimpan di dalam lemari besi raib.

Saat kejadian, kantor PDAM Makassar dijaga oleh 5 sekuriti dan terpantau puluhan kamera CCTV. Namun, pelaku yang berjumlah 2 orang berhasil membobol gedung keuangan PDAM Makassar yang berlantai 2.

Baca juga: Pasangan Suami Istri Asal China Ditangkap karena Berjualan di Makassar

Padahal, di sekitar PDAM Makassar terdapat beberapa gedung seperti gedung pelayanan hingga gedung komisaris. Aparat Kepolisian Polrestabes Makassar terjun ke lokasi kejadian, setelah menerima laporan dari security. Dari situ, polisi pun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.