Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Bertemu Djan Faridz Sejak Dipecat, Lulung Cipika Cipiki

Kompas.com - 27/07/2017, 07:07 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Gara-gara menolak keputusan keputusan DPP PPP Djan Faridz yang mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI, Abraham "Lulung" Lunggana dipecat dari anggota partai berlambang Kabah itu pada pertengahan Maret 2017 lalu.

Setelah pemecatan itu, Lulung yang saat itu menjabat Ketua DPW PPP DKI Jakarta mengaku tidak pernah bertemu muka dengan Djan Faridz. Namun tanpa dinyana, kedua politisi yang berseteru ini bertemu dalam acara Istigasah Kubro Forum Ulama Kabah (FUK) dan Silaturahmi Ulama-Umara di Gedung Korpri, Jalan Gatot Subroto, No 2A Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (26/7/2017) sore.

"Ini bahkan pertemuan pertama sejak September tahun kemarin," kata Lulung saat memberikan sambutan.

Berdasarkan rundown acara panitia, Djan Faridz sedianya membuka acara tersebut pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan Lulung didaulat untuk berpidato pada pukul 15.00 WIB. Namun lantaran acara molor, Lulung yang datang ke lokasi acara jam 15.30 WIB, akhirnya berpapasan dengan Djan Faridz yang hendak meninggalkann lokasi acara.

Baca juga: Lulung: Waktu Ahok Seret Nama Saya, Hari Ini Saya Maafkan Semua...

Lulung terlihat yang pertama kali mendatangi Djan Faridz dan langsung menjabat erat tangan mantan pimpinannya tersebut. Keduanya lantas saling berpelukan dan cium pipi kanan-cium pipi kiri (cipika-cipiki).

Melihat pemandangan langka ini, para pengurus dan kader PPP yang mengiringi mereka bersorak sorai dan bertepuk tangan.

Lulung dalam sambutannya kembali menyinggung soal pemecatan dirinya dari PPP pada Maret lalu. Bahwa keputusannya mendukung Anies-Sandi pada Pilkada DKI lalu, dirinya tidak merasa telah melanggar AD ART partai.

"Tapi berjalan sesuai prinsip perjuangan partai (PPP), amar maruf nahi munkar," ujarnya.

Sejak dipecat sebagai pengurus PPP, Lulung mengaku banyak tawaran dari ketua umum partai agar dirinya indah partai politik. Bahkan ia akan diberikan jabatan yang strategis di dalam partai tersebut. Namun demikian, bergeming dengan tawaran tersebut dan memilih tetap setia di PPP.

"Saya sudah dipecat, makanya saya tidak berani memakai jas PPP. Akan tetapi saya masih bangga sebagai kader PPP," kata Lulung.

Kompas TV Djan Faridz: Pecat!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com