Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baiq Nuril Terdakwa UU ITE Divonis Bebas

Kompas.com - 26/07/2017, 16:58 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Baiq Nuril Maknun (36), terdakwa kasus UU ITE yang dilaporkan atasannya karena dituduh menyebarkan rekaman telepon, akhirnya divonis bebas oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Mataram, Rabu (26/7/2017).

Dalam pembacaan vonis, Ketua Majelis Hakim Albertus Usada menyatakan, Nuril tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Hakim memerintahkan agar Nuril segera dibebaskan dari tahanan kota.

"Kami tim penasehat hukum sangat mengapresiasi putusan ini. Putusannya bahwa terdakwa Baiq Nuril Maknun dinyatakan bebas murni dari segala tuntutan pidana, dibebaskan dari segala dakwaan," kata Azis Fauzi, tim penasehat hukum Nuril.

(Baca juga: Dijerat UU ITE, Nuril Dituntut 6 Bulan Penjara)

Menurut Azis, majelis hakim tidak hanya mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan. Namun hakim juga menggali lebih dalam terkait berbagai aspek.

Dia menilai, tuntutan polisi dan kejaksaan dalam kasus ini dipaksakan.

"Karena putusannya dinyatakan bebas, kami dari tim penasehat hukum akan mengupayakan untuk mengajukan gugatan ganti rugi kepada Kejaksaan Negeri Mataram, Kejaksaan Tinggi NTB, dan Kejaksaan Agung," ucap Azis.

Rencana gugatan ganti rugi tersebut, menurut Azis, akan dilakukan setelah putusan kasus Nuril berkekuatan hukum tetap atau inkrah. Selanjutnya, ia akan mengambil langkah sesuai pasal 1 angka 22 KUHP, pasal 1 angka 23 KUHP, dan Pasal 95 KUHP.

Dalam aturan tersebut, terdakwa yang diproses tidak berdasarkan undang-undang dapat mengajukan ganti rugi atau rehabilitasi. Bentuk ganti rugi yang dimaksud bisa berupa uang.

"Ini dikuatkan juga oleh putusan majelis hakim yang menyatakan bahwa hak, kedudukan, dan martabat terdakwa dikembalikan sepenuhnya seperti semula. Salah satu hak terdakwa yaitu tatkala dia dituntut atau disidik tanpa berdasarkan undang-undang itu berhak mengajukan upaya ganti rugi. Nah itulah yang akan kami upayakan," kata Azis.

(Baca juga: Nuril Jadi Tahanan Kota, Pengunjung Sidang Menangis Haru)

Azis mengaku belum bisa menyebut jumlah nominal ganti rugi. Menurut Azis, akibat proses pidana ini, Nuril beserta suaminya telah kehilangan pekerjaan.

Joko Jumadi, tim hukum #SaveIbuNuril menambahkan, pihaknya akan menunggu inkrah untuk menentukan sikap selanjutnya. Joko berharap, setelah proses inkrah selesai, Nuril bisa kembali bekerja di SMAN 7 Mataram sesuai janji yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan NTB.

Sebelumnya, Baiq Nuril dijerat UU ITE karena dituduh menyebarkan rekaman telepon atasannya yang mengandung unsur asusila. Nuril didakwa dengan Pasal 27 ayat (1) Jo Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Kasus Nuril sempat menyedot perhatian dan simpati banyak pihak. Ibu tiga anak ini sempat ditahan pada 27 Maret 2017. Akibat kasus yang menjerat istrinya, Lalu Isnaini, suami Nuril terpaksa kehilangan pekerjaan. 

 

 

Kompas TV Petugas Satuan Reserse Narkoba Polres Simalungun, ringkus 6 orang sindikat narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com