MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN Rayon Pasangkayu, Selasa malam (25/7/2017) sebanyak tiga kali selama berjam-jam membuat pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan puskesmas rawat inap di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat lumpuh total.
Puluhan pasien yang kepanasan dan terperangkap dalam gelap gulita beramai-ramai meninggalkan kamar perawatan untuk mencari angin segar di luar ruangan.
Sejumlah pasien tampak meninggalkan kamar perawatan sambil menenteng cairan infus. Mereka dan keluarganya tidur di emperan.
Baca juga: Korupsi Dana Lahan RSUD Rp 3,5 Miliar, Sekda Toraja Utara Ditahan
Petugas dan perawat rumah sakit hanya tampak duduk di meja sambil menunggu keluarga pasien yang minta bantuan darurat seperti pasien kehabisan oksigen atau cairan infus yang tak berfungsi normal.
Ketua Komisi 2 DPRD Mamuju Utara, Arfandy Yaumil Ambo Djiwa, yang saat itu menjenguk keluarganya meminta perawat untuk mengecek oksigen yang dipasang pada salah satu pasien karena tidak berfungsi normal.
Petugas medis yang memeriksa kondisi pasien terpaksa hanya menggunakan senter ponsel karena lampu mati.
Ketua Komisi II Arfandy Yaumil Ambo Djiwa prihatin dengan profesionalitas kerja dan pelayanan rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Padahal, menurut Arfandy, setiap tahun anggaran kesehatan selalu naik dan pengajuannya selalu disetujui. Mestinya anggaran itu digunakan untuk meningkatkan pelayana, salah satunya memperbaiki genset yang rusak.
“Kita sesalkan pihak rumah sakit. Punya genset tapi rusak bertahun-tahun, tapi tak kunjung diperbaiki. Mereka baru panik saat pemadaman terjadi hingga mengganggu aktivitas pelayanan rumah sakit,” tutur Arfandy.
Baca juga: Selama Libur Lebaran, Puskesmas dan RSUD Tetap Beroperasi
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Mamuju Utara drg Munawir H Usman SKG yang akan dikonfirmasi tidak berada di tempat.
Perwakilan PLN pun enggan memberikan keterangan terkait pemadaman yang sering kali terjadi di Mamuju Utara ini.