Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Evakuasi Heli Basarnas yang Jatuh di Temanggung Dapat Penghargaan

Kompas.com - 25/07/2017, 21:16 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) memberikan penghargaan kepada 1.106 personel potensi SAR yang terlibat dalam proses evakuasi Helikopter HR 3602 milik Basarnas yang jatuh di pegunungan Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, 2 Juli 2017 lalu.

Mereka berasal dari 90 organisasi atau lembaga dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakata.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda M Syauqi di Gedung Graha Bumi Pala Pemerintah Daerah Temanggung, Selasa (25/7/2017).

"Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada lembaga, organisasi, relawaan dan pihak-pihak yang terlibat aktif dalam evakuasi kecelakaan helikopter Basarnas," kata Syauqi.

Baca juga: Relawan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Helikopter Basarnas

Menurut Syauqi, keterlibatan mereka yang penuh dedikasi dan kerja keras sangat membantu proses evakuasi, mulai dari evakuasi korban hingga bangkai pesawat. Bahkan dia menilai, evakuasi ini tergolong cepat.

"Dalam hitungan jam, delapan korban sudah bisa dibawa turun (dari pegunungan Butak), sedangkan evakuasi bangkai heli sudah rampung Rabu (5/7/2017) sejak kecelakaan terjadi Minggu (2/7/2017)," katanya.

Syauqi berharap, pemberian penghargaan ini dapat memicu semangat lembaga-lembaga dan organisasi relawan agar ada lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, termasuk juga menjadi pelajaran supaya relawan meningkatkan kemampuan dan selalu berhati-hati.

Adapun 90 lembaga yang mendapat penghargaan di antaranya adalah Pangkalan TNI Angkatan Laut, Polres Temanggung, Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Temanggung, Kodim Temanggung, Kodim Wonosobo, RSUD Joyonegoro Temanggung, Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), Pemadam Kebakaran Magelang, Banser Temanggung, warga Desa Canggal dan organisasi relawan lainnya.

Juru bicara Basarnas Jateng, Zulhawary Agustianto, menambahkan, penghargaan berupa piagam ini merupakan bentuk apresiasi Basarnas terhadap seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses evakuasi.

Dia mengakui, penanganan musibah kecelakaan helikopter Basarnas jenis Dauphin yang menabrak perbukitan Butak itu berlangsung sangat cepat. Evakuasi seluruh korban bisa dilakukan hanya dalam waktu kurang lebih 8 jam.

Terlebih, evakuasi tersebut berlangsung pada malam hari dan berada di ketinggian 1.600 dpl. Sedangkan seluruh badan helikopter dapat dievakuasi hanya dalam waktu dua hari.

Relawan bahu-membahu membawa turun potongan-potongan bangkai helikopter yang beratnya mencapai ratusan kilogram itu dari atas gunung ke posko Desa Canggal. Jarak titik kecelakaan dengan posko Desa Canggal sekitar 1,5 jam hingga 2 jam perjalanan jalan kaki.

Selanjutnya, bangkai helikopter dikirim ke Jakarta untuk proses investigasi tim Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).

"Kecepatan proses evakuasi tersebut tak lepas dari peran serta potensi SAR yang bahu-membahu penuh semangat membantu Basarnas dalam menghadapi musibah yang sedang dihadapi," ujarnya.

Baca juga: Keinginan Terakhir Korban Helikopter Basarnas Belikan Ponsel untuk Ibu Terwujud

Helikopter milik Basarnas jatuh di pegunungan Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Minggu 2 Juli 2017 sore. Sedianya helikopter itu akan memantau musibah letupan kawah Sileri Dieng.

Delapan penumpang terdiri dari empat anggota Basarnas Jawa Tengah dan empat awak helikopter meninggal dunia akibat kecelakaan ini.

Kompas TV Maria Elgyptia akan coba menggambarkan bagaimana sebenarnya bukit tempat helikopter Basarnas yang jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com