Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor PDAM Dibobol Maling, Uang Rp 1,2 Miliar Raib

Kompas.com - 25/07/2017, 18:52 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar yang terletak di Jl DR Sam Ratulangi dibobol maling, Selasa (25/7/2017).

Dalam peristiwa itu, uang operasional Rp 1,2 miliar dan berkas-berkas penting yang disimpan dalam lemari besi raib.

Saat kejadian, kantor PDAM Makassar dijaga oleh 5 petugas sekuriti. Ada pula puluhan kamera CCTV. Pelaku berjumlah 2 orang membobol gedung keuangan PDAM Makassar yang berlantai 2.

Menurut Direktur Utama PDAM Makassar Haris Yasin Limpo, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang office boy saat hendak membersihkan ruangan pada pukul 05.00 Wita.

Mendapati ruangan yang berantakan, petugas itu lalu melaporkan hal itu ke satuan pengamanan atau satpam.

"Setelah itu, kami sterilkan ruangannya. Lalu menunggu pihak berwenang," ucap Haris.

(Baca juga: Perampokan dengan Modus Gemboskan Ban Mobil, Uang Rp 600 Juta Raib)

Dia menjelaskan, uang Rp 1,2 miliar yang raib tersebut rencananya akan digunakan hari ini untuk keperluan operasional, ulai dari pembayaran jaringan internet, belanja keperluan kantor, hingga pembayaran pajak.

"Biasanya memang kalau akhir bulan begini, sehari sebelum bayar tagihan-tagihan dan pajak, kita sudah tarik dari bank. Untuk bayar pajak yang paling banyak, pajak bumi, ke mitra, rekanan, swakelola. Pajak air permukaan dan sebagainya," tuturnya.

Kepala Bagian Humas PDAM Makassar, Muh Idris Tahir, menambahkan, pelaku masuk ke dalam ruangan bendahara di lantai 2 gedung keuangan dengan mencongkel beberapa jendela.

"Pelaku masuk lewat pintu dan naik tangga ke lantai 2. Memang di pintu lantai 1 tidak terkunci. Setelah berada di lantai 2, pelaku mencongkel beberapa jendela. Kantor PDAM Makassar memang dijaga 5 sekuriti, tapi terbagi di 2 pos jaga dan silih berganti berpatroli," katanya.

Idris mengungkapkan, uang Rp 1,2 miliar dan berkas-berkas penting raib setelah pelaku mencongkel lemari besi. Menurut dia, uang dalam jumlah besar untuk operasional selalu disimpan di lemari tersebut dari tahun-tahun sebelumnya dan baru kali ini kejadian pembobolan.

"Tempat penyimpanan uang itu adalah brangkas peninggalan Belanda. Itu brangkas dicongkel pakai obeng, sudah bisa terbuka. Memang disitu dari dulu disimpan uang operasional. Sebelumnya bendahara menyimpan uang Rp 3 miliar, tapi ada yang dibayar sampai sisa Rp 1,2 miliar," tuturnya.

Aparat Kepolisian Polrestabes Makassar terjun ke lokasi kejadian, setelah menerima laporan dari sekuriti. Dari situ, polisi pun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan yang dikonfirmasi di sekitar TKP mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Bahkan timnya sementara meneliti rekaman CCTV.

"Baru satu saksi yang diperiksa, yakni sekuriti yang melapor ke polisi. Kami sudah lihat rekaman CCTV dan pelaku berjumlah 2 orang. Rekaman CCTV masih kami pelajari," tuturnya.

 

 

Kompas TV Pelanggan PDAM Keluhkan Air Berwarna Merah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com