Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bagaimana Bayar Cicilan kalau Harus Digusur?"

Kompas.com - 24/07/2017, 19:23 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah pedagang Pasar Jamaker merubungi sejumlah staff Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan. Petugas tersebut datang kesana untuk melihat-lihat lahan yang akan menjadi pasar perbatasan.

 

Informasi pun menyebar cepat. Awal Agustus nanti, di lahan tersebut akan dibangun pasar. Dananya berasal dari Kementerian Perdagangan. Mendengar kabar tersebut, warga langsung ribut.

"Haduh, bagaimana dengan cicilan bank saya kalau harus digusur?,"ujar Mama Dira salah satu penjual sayur Senin (24/07/2014).

Sementara salah satu warga, Udin meminta pembangunan pasar perbatasan mencari tempat lain. Ia menolak pembangunan pasar perbatasan karena dulunya lokasi yang akan dibangun pasar merupakan eks rumah milik keluarganya.

(Baca juga: Seharusnya Ada Kompensasi Penggusuran Ini, Berapa Pun Kami Terima...)

"Cari lokasi lain. Kasihan masyarakat, sekarang jualan saja tidak laku," tuturnya.

Sementara itu Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Andi Ariyanto mengatakan, Kabupaten Nunukan mendapat alokasi anggaran Rp 6 miliar. Dana tersebut untuk membangun pasar perbatasan seluas 35 X 60 meter persegi.

Namun, penolakan warga bisa menggagalkan rencana pembangunan pasar tersebut. Jika terhitung 7 Agustus pemerintah daerah belum melaksanakan pembangunan pasar, maka Pemkab harus mengembalikan dana ke Kementerian Perdagangan.

"Ada mis komunikasi di sini. Ini kan lahan pemerintah, pertanahan saat ini sedang proses sertifikasi. Kalau tanggal 7 Agustus belum mulai terpaksa kita kembalikan anggaran," ucapnya.

Terkait penolakan sejumlah warga dan permintaan adanya pembicaraan antara Bupati dengan perwakilan pedagang, Andi Ariyanto mengaku akan melaporkan kepada atasannya.

Kompas TV Permukiman warga di pinggir Sungai Ciliwung di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan, mulai dibongkar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com