Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceng Fikri Sebut Hanura Belum Putuskan Koalisi untuk Pilkada Jabar

Kompas.com - 23/07/2017, 06:32 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat Aceng Fikri, Sabtu (22/7/2017), menyatakan bahwa Partai Hanura saat ini belum berkoalisi dengan partai manapun dan belum mendukung siapapun untuk Pilkada Jabar 2018.

"Sampai saat ini Partai Hanura belum ada dukungan dan koalisi dengan siapapun," kata Aceng Fikri di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Sabtu sore. 

Baca juga: Aceng Fikri Resmi Pimpin DPD Hanura Jawa Barat

Ketua Bidang Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Hanura Benny Rhamdani menegaskan keputusan Aceng Fikri itu bahwa pihaknya belum memutuskan berkoalisi dengan partai apapun untuk Pilkada Jabar.

"Terkait Pilkada Jawa Barat, DPP Partai Hanura ingin menegaskan, belum pernah terjadi dan belum ada keputusan koalisi apapun dan dukungan kepada siapapun," ujarnya. 

Menurut Benny, sebelum menentukan arah dukungan dan koalisi pada Pilkada Jabar, Partai Hanura harus terlebih dahulu membentuk tim pemenangan, baik di pusat maupun di daerah.

Selain itu, Partai Hanura harus benar-benar melakukan penelitian terhadap calon-calon atau tokoh yang akan didukung.

"Setiap partai termasuk Hanura memiliki mekanisme. Ada pendaftaran, penjaringan, penyaringan dan siapa yang lolos kualifikasi, siapa yang Partai Hanura lihat secara ideologis memiliki kesamaan dan siapa benar-benar mendapatkan legitimasi dukungan dari rakyat melalui survei tertinggi, maka itu yang menjadi rekomendasi oleh partai," ungkapnya. 

Baca juga: Sempat Heboh Kasus Nikah Siri, Aceng Fikri Kini Siap Maju Pilwalkot Bandung

Sebelumnya, Hanura dan Golkar membentuk poros Jabar untuk mendukung Dedi Mulyadi pada Pilkada Jabar 2018.

Terkait hal itu, Benny menjelaskan, bahwa dukungan kepada Dedi Mulyadi dalam Poros Jawa Barat merupakan keputusan sepihak yang dibuat oleh Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat sebelumnya, yakni Fitrun Fitransyah.

Keputusan sepihak tanpa persetujuan DPP ini yang akhirnya membuat Fitrun dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh Aceng Fikri. 

"Saat acara rakorda saya sempat menegur Pak Fitrun bahwa acara Rakorda di pembukaan para calon hadir itu bagus. Yang disesalkan, di sela Rakorda ada konferensi pers dan muncul nama Dedi Mulyadi bahkan duduk bersama DPP dan DPD. Jujur kami tegur ketua DPD karena itu sebuah pelanggaran," tandasnya.

Baca juga: Pilkada 2018, Hanura-Golkar Berkoalisi dengan Nama Poros Jawa Barat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com