Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Angka Pengangguran di Banten Tetap Tinggi?

Kompas.com - 22/07/2017, 14:02 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis


SERANG, KOMPAS.com –
Ada lebih dari 14.000 perusahaan di Banten. Dengan jumlah segitu banyak, idealnya angka pengangguran menjadi kecil. Sayangnya yang terjadi tidak demikian.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat, Banten berada di posisi empat dengan total pegangguran terbanyak di Indonesia. Angkanya mencapai 7,75 persen atau setara dengan 462 ribu orang.

Sebab, kurangnya pendidikan formal bagi Sumber Daya Manusia (SDM). ”Itu menandakan kalau Banten belum mampu mencukupi kebutuhan pasar,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Banten, Al Hamidi di Serang, Jumat (21/7/2017).

Potensi SDM di Banten, jelas Hamidi, masih lemah. Selain itu, hubungan industrial yang terjadi juga belum harmonis.

"Masih sering terjadi unjuk rasa. Di sini masih sering (terjadi) audiensi serikat buruh terkait hal-hal normatif yang dilanggar perusahaan," ujarnya kembali.

Kemudian, dia juga menyebutkan, ada 25.000 tenaga kerja dari luar daerah yang diizinkan masuk Banten. Tenaga kerja asing yang masuk pun cukup banyak, mencapai 10.000 orang.

Hal tersebutlah yang kemudian jadi masalah persiangan penempatan tenaga kerja dan tingkat kompetensi.

"Sebagian besar (Tenaga Kerja Asing) dari Tiongkok,” tambahnya.

Terkait dengan persaingan dalam ketenagakerjaan tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banten pun membuat beberapa langkah untuk mendapat solusi.

Melakukan kerja sama penempatan tenaga kerja antar daerah, misalnya, seperti yang sudah dilakukan pihak mereka ke Batam.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga terus memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dengan konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) untuk menemukan jalan keluar. Konsep ini diyakini mampu menjawab permasalahan kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia.

(Baca Juga: Belajar dari Austria, Strategi BLK Serang Ciptakan SDM Berkualitas)

BLK yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini berjumlah 301. Sebanyak 17 BLK merupakan BLK UPTP, yang berarti milik pemerintah pusat, sedangkan lainnya adalah BLK UPTD milik Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Banten, Fauziah juga menjelaskan bahwa pembekalan keterampilan yang diaplikasikan melalui balai-balai pelatihan kerja menjadi alternatif dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan global yang semakin ketat.

“Lulusan BLK akan menjadi tenaga kerja yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing tinggi, tetapi juga tersertifikasi sehingga akan cepat diserap industri,” kata  Fauziah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com