INDRALAYA, KOMPAS.com - Asap tebal sisa kebakaran lahan di Kecamatan Pemulutan Ogan Ilir Sumatera Selatan, Jumat (21/7/2017), mengganggu akses masyarakat sekitarnya. Jarak pandang di daerah itu sangat terbatas.
Warga yang melintas harus berhati-hati sebab asap tersebut membuat sesak napas dan membuat mata perih.
Sudirman, warga Jakabaring, Palembang yang nekat melintas jalan kecamatan yang tertutup asap mengatakan, matanya perih dan napasnya sesak saat melintas jalan yang tertutup asap tebal yang panjangnya mencapai lebih satu kilo meter.
“Meski mata pedih dan napas sesak saya nekat melintas larena hendak mengunjungi ibu saya,” katanya.
Baca juga: Puluhan Hektar Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar
Sementara sejumlah warga bahkan harus menunggu ketebalan asap sedikit berkurang baru berani melintas dengan alasan takut sesak napas. Kondisi itu membuat warga yang hendak melintas harus berpikir dua kali.
Fadil pelajar SMK yang hendak pulang dari ke rumah seusai sekolah memilih menunggu sampai asap menipis karena tidak berani melintas jalan yang tertutup asap tebal. Fadil khawatir asap tebal itu membuatnya sesak napas dan dapat membahayakan jiwanya jika nekat melintas.
“Tidak berani kak, saya sudah menunggu lebih satu jam. Nanti sampai asap sedikit berkurang baru saya melintas,” katanya
Beberapa warga tampak berhenti dan tidak melanjutkan perjalannya menunggu sampai asap sedikit menipis. Yang nekat melintas harus rela menghisap asap yang sangat menyesakkan dada dan memerihkan mata. Bahkan jika tidak berhati-hati pengendara dapat saja bertabrakan dengan kendaraan di depannya akibat tebalnya asap.