Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Baru Ditinggal Ibu Kandung, Sekarang Calon Suami..."

Kompas.com - 21/07/2017, 19:36 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Kematian Riyan Hardiyansyah korban penganiayaan awak bus di Cirebon, membawa duka dalam bagi kedua orang tua dan juga Ita Warna Asih, calon istri korban. Pernikahan yang sudah mereka siapkan pun urung dilakukan.

Ita yang baru saja kehilangan ibu kandungnya, harus mengikhlaskan kepergian calon pendampingnya.

Duka itu tampak pada wajah Ita saat ditemui sejumlah awak media di rumah Riyan, Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Cirebon, Jumat (21/7/2017).

Dia terlihat sedih dan murung meski sejumlah saudara, teman, dan rekan sejawatnya datang untuk menemani dan menenangkannya. Mereka juga menyampaikan rasa turut prihatin dan bela sungkawa.

“Baru ditinggal ibu kandung sendiri, sekarang calon suami. Perasaan saya sangat terpukul, tapi ya mau berbuat apalagi, cuman bisa belajar ikhlas, menerima lapang dada,” kata Ita.

Riyan sendiri tewas setelah dianiaya sejumlah awak bus Bhineka sebagai buntut adu salip di jalur pantura. (Baca: Buntut Adu Salip, Seorang Pemuda Tewas Dianiaya Awak Bus)

Ita mengaku sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh orangtua dan keluarga korban. Kabar kematian Riyan pun didengarnya dari adik korban, Selasa siang.

Saat itu, Ita langsung ke ruman sakit, dan dokter menyampaikan, agar berusaha mengikhlaskan calon suaminya karena mengalami luka parah di bagian leher dan kepala.

Ita bercerita, dia bersama Riyan sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun, sejak duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Atas di tahun 2010.

Riyan dikenal sebagai pemuda baik, rajin, mandiri, tak pernah cari masalah, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.

“Saya sama Riyan sejak duduk di kelas tiga. Dia rajin, baik, dan mandiri. Setiap sore sampai malam dia berdagang ketoprak sejak 2010 masih berdagang sampai sebelum meninggal. Seluruh kebutuhan hidupnya, dia penuhi dari jerih payah sendiri, termasuk beli motor, dan juga biaya kebutuhan pernikahan,” kenang Ita.

Ita dan Riyan sudah siap menikah yang akan digelar pada 28 Agustus di rumah Riyan, dan 3 September mendatang di rumah Ita.

Keduanya sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan pernikahan sejak mahar, seserahan, hingga sudah mencetak sekitar 1.500 lembar undangan.

Namun, seluruh upaya untuk momen bahagia di hidup keduanya batal.

Baca juga: Kisah Bocah Selfi Sendirian Urus Kakeknya yang Lumpuh

Kepergian Riyan seolah pukulan kesedihan kedua setelah, Nasiah, ibu kandungnya meninggal dunia karena sakit dua minggu sebelumnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com