Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Setiap Pak Jokowi Datang Selalu Bawa Berkah..."

Kompas.com - 20/07/2017, 16:18 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat berharap Presiden RI Joko Widodo bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke Danau Rawapening, Kabupaten Semarang.

Irwan mengaku mendengar informasi bahwa Jokowi pada pekan ini akan melakukan kunjungan kerja di wilayah Jawa Tengah.

Bos perusahaan jamu nasional ini yakin, jika Jokowi datang dan melihat kondisi Rawapening yang memprihatinkan, maka persoalan danau alam terluas di pulau Jawa ini akan cepat selesai.

"Pak Jokowi ini akalnya banyak. Tempat bagus kayak gini, menyakitkan hati kalau tidak diapa-apakan. Kalau Pak Jokowi mau mampir pasti beres," kata Irwan, saat melihat proses shooting iklan terbaru salah satu produknya di dermaga Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (20/7/2017).

Baca juga: Briket Eceng Gondok, Secercah Harapan untuk Menyelamatkan Danau Rawapening

Menurut Irwan, Rawapening sengaja dipilih sebagai lokasi pengambilan gambar karena memiliki panorama yang indah. Namun sangat disayangkan, danau yang dikelilingi lanskap Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Telomoyo ini mengalami pendangkalan yang cukup parah.

Saat ini hampir 70 persen dari luas danau sekitar 2.700 hektar ini tertutup eceng gondok. Upaya pembersihan dan pelatihan pemanfaatan eceng gondok yang dilakukan pemerintah, belum mampu mengurangi tekanan populasi gulma ini.

Melihat potensi wisata air yang baik tetapi terhambat oleh banyaknya eceng gondok ini, pihaknya ingin memberikan solusi melalui iklan televisi dengan membangun Rawapening menjadi tempat pariwisata dan mengolah eceng gondok menjadi bahan bakar.

"Kalau iklan ini diputar dilihat, orang akan tergerak, membuat terobosan, supaya membuat inspirasi untuk mengubah Rawapening. Mudah-mudahan pemerintah lebih serius, biar menjadi prioritas agar permasalahan eceng gondok teratasi," ujarnya.

Irwan mengungkapkan, jika Rawapening bersih dari enceng gondok, maka ia yakin danau dengan legenda Baruklinting ini akan bisa ditata menjadi destinasi wisata kelas dunia.

"Di Taiwan, danau Sun Moon lake cuma 800 hektar bisa jadi daya tarik internasional. Kita Rawapening lebih dari itu, saya yakin bisa," ucapnya.

Baca juga: Bupati Semarang Usulkan Rawapening Ditangani Badan Otorita

Ia mengungkapkan, berdasarkan sebuah studi pada tahun 1994 kedalaman air di Rawapening mencapai 15 meter. Namun saat ini semakin dangkal dan daya tampung airnya semakin menyusut.

Irwan mengaku sudah berbicara dengan para nelayan dan masyarakat di sekitar Rawapening dan mereka sangat mendukung upaya pemerintah merevitalisasi danau ini, terutama mengendalikan populasi eceng gondok.

Untuk itu ia sangat berharap, Jokowi dalam kunjungannya ke Jawa Tengah bersedia mampir melihat kondisi Rawapening. Sehingga ada terobosan baru dalam upaya penyelamatan Rawapening.

"Setiap pak Jokowi datang selalu bawa berkah," sebutnya.

Kompas TV Pemberdayaan masyarakat pedesaan bisa dilakukan melalui beragam cara. Di gunung kidul yogyakarta, warga desa ngeposari memanfaatkan eceng gondok, menjadi karya bernilai ekonomis. Hasilnya, karya ini kini sudah menjadi salah satu komoditas ekspor andalan. Eceng gondok, selama ini dikenal sebagai gulma atau pengganggu tanaman air, yang hidup di atas rawa atau danau. Namun di tangan warga desa negeposari semanu gunungkidul, gulma ini disulap menjadi berbagai macam barang berguna, sekaligus diminati masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com