Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Sekolahnya Terkena Proyek Tol Semarang-Batang (2)

Kompas.com - 18/07/2017, 16:38 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Murid-murid SMPN 2 Pegandon di jalan Abinowo Pegandon Kendal,  Jawa Tengah merasa terganggu dengan pembangunan jalan tol Semarang-Batang, yang tak jauh dari sekolahannya.

Seperti disampaikan Febriyanti, siswi kelas IX SMPN 2 Pegandon. Menurut warga Winong Kecamatan Ngampel ini, dirinya tidak nyaman belajar di sekolah. Sebab debu jalan yang disebabkan oleh truk pembawa material proyek masuk ke kelasnya. Akibatnya, membuat napasnya sesak dan mata pedas.

“Suara bising mesin truk juga membuat tidak nyaman, karena cukup keras, “ kata Febri Selasa (18/7/2017)..

Febri berharap,  pihak proyek lebih sering menyirami jalan di depan sekolahannya, yang sering dilewati truk. Sehingga debu jalannya, tidak berterbangan, hingga masuk ke ruang kelas. “Kalau siang, hidung saya jadi panas, “ ujarnya.

Baca juga: Mereka yang Sekolahnya Terkena Proyek Tol Semarang-Batang

Senada, Nadia siswa lainnya, juga mengaku sangat terganggu dengan proses pembangunan proyek jalan tol Semarang-Batang. Apalagi saat mau masuk atau keluar dari sekolahan.

“Saya naik sepeda. Kalau pagi mau masuk atau siang saat keluar dari gerbong sekolah takut menyebrang. Sebab truk lalu lalang, kadang kecepatannya tinggi, “ ucapnya.

Nadia berharap, truk -truk pembawa material proyek, supaya tidak beroperasi saat jam-jam siswa masuk dan pulang sekolah.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Pegandon  Gunadi menyebutkan, setengah bangunan sekolahnya terkena proyek tol Semarang-Batang. Adapun luas tanah SMPN 2 Pegandon menurut dia mencapai 8.000 meter persegi dan  luas bangunan 5.000 meter persegi,

Sampai kini, belum ada keputusan kapan sekolahnya akan pindah. Padahal, semua guru dan siswa sudah tidak nyaman dengan kondisi sekarang.

Selain banyak debu yang masuk ke kelas dan ruang guru, suara truk yang lewat juga mengganggu.

“Dulu, malah kita dibisingkan dengan suara mesin pancang beton. Sekarang debu dan suara truk,” katanya.

Baca juga: Pembebasan Tanah Proyek Tol Semarang-Batang Belum Selesai

Gunadi berharap pelaksana proyek tol, dalam hal ini PT Waskita, lebih sering menyirami jalan yang ada di depan sekolahnya yang dilewati truk sehingga menimbulkan debu.

“Kalau disirami terus, mungkin debunya berkurang, “ ujarnya.

Dia berharap proses pemindahan sekolahnya secepatnya dilaksanakan. Sehingga proses belajar mengajar di SMPN 2 Pegandon bisa nyaman.

Di Kabupaten Kendal, ada 4 SD dan 1 SMP yang terkena proyek jalan tol, yaitu SDN Sumbersari Ngampel, SDN 2 Protomulyo Kaliwungu Selatan, SDN 1 dan 2 Sumberagung Weleri dan SMPN 2 Pegandon.

Kompas TV Ruas Tol Batang Hingga Semarang dalam Pengecekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com