Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PLN Optimistis Pasokan Listrik di Kalimantan Kian Berlebih

Kompas.com - 18/07/2017, 07:38 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Direktur Utara PT Perusahaan Listrik Negara Sofyan Basyir optimistis pasokan listrik di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah makin surplus menjelang 2018.

Surplus besar itu akan terwujud salah satunya lewat interkoneksi tiga provinsi itu dalam satu sistem transmisi pada akhir 2017.

“Akhir tahun ini sudah sempurna. Kami bersyukur, Kalteng, Kaltim, dan Kalsel, akhir tahun tidak akan ada lagi pemadaman,” kata Sofyan di PLTU Teluk Balikpapan 2x100MW di Balikpapan, Kaltim, Senin (17/7/2017).

Baca juga: Akhirnya, Listrik di Dua Pulau Kota Ternate Resmi Menyala 24 Jam

Sofyan melakukan kunjungan kerja ke beberapa pembangkit listrik di Kalimantan. Sebelum ke Teluk Balikpapan, ia sempat mengunjungi PLTU II Pulangpisau 2x60MW di Kalteng.

Dia mengatakan, interkoneksi ini menghubungkan antara Sistem Barito dari Kalsel ke Sistem Mahakam di Kaltim. PLTU Pulaupisau di Kalteng hingga PLTU Teluk Balikpapan masuk ke sistem ini.  

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Djoko Rahardjo Abumanan menambahkan bahwa  tinggal sedikit pekerjaan lagi agar listrik ketiga provinsi itu akan tersambung.

PLN tengah mengerjakan bagaimana pembangkit di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara masuk transmisi dari Sistem Barito, kemudian terhubung hingga ke PLTU Teluk Balikpapan 2x100MW.

“Kalau ini tersambung, maka sistem dari Balikpapan, Kalsel, hingga Kalteng sudah selesai dan masuk dalam 1 sistem,” kata Djoko saat bersama Sofyan.

Interkoneksi ini merupakan pekerjaan dengan penantian panjang. Selama tujuh tahun, interkoneksi menghadapi banyak tantangan, terutama karena status kepemilikan lahan yang dilintasi transmisi.

Terbitnya Perpres Nomor  4 tahun 2016 dan Perpres Nomor 14 tahun 2017 membuka peluang bagi upaya pembangunan transmisi.

“Intinya memberi wewenang pemerintah provinsi untuk mengeluarkan izin,” kata Sofyan.

“Misal (sebelumnya) mau membangun 1 tiang perlu 3 izin dari pemerintah daerah, selama ini izin lingkungan, Amdal, izin bangunan. Ini mau membangun ribuan tiang dalam 4 tahun. Kalau terhambat karena izin bisa lama sekali,” kata Sofyan.

Selain dinilai melapangkan pekerjaan pembangunan transmisi, Perpres tersebut dirasa tetap menguntungkan masyarakat karena tanah masyarakat tempat menara-menara berdiri dibeli dengan harga pasar.

Selanjutnya, surplus akan semakin besar lagi seiring rencana PLN menyambungkan Kalteng hingga Kalimantan Utara di 2019. Interkonseksi ini akan didukung pasokan listrik dari banyak PLTU baru dengan kapasitas tidak kalah dengan Teluk Balikpapan.

Di antaranya, masih akan dibangun lima PLTU di Kalimantan Timur, 4 di Kalteng, dan 2 di Kalsel. Pasokan listrik pun bisa mencapai 11x200 MW atau 2200 MW pada 2019.

“Maka akan sangat surplus di Kalimantan. Berikutnya harus mencari siapa yang akan membeli. Kalau perlu kantor, hotel, bisnis, boleh pakai listrik PLN. Kami menjamin kelayakannya,” kata Sofyan.

Baca juga: Melihat dari Dekat Kapal Listrik Apung 125 MW di Kupang

 Djoko mencontohkan, kini Sistem Mahakam menyuplai 700 MW listrik. Jumlah itu saja sudah mengalami over supply (berlebih) karena beban puncak di Mahakam sebesar 400 MW. Djoko mengharapkan industri tumbuh dan menyambut baik over supply ini.

“Bahkan PLTU Tanjung 200 MW akan selesai awal tahun depan. Asam-asam 2x200 MW. Hari ini saja berlebih. Ini akan berlebih lagi,” kata Djoko.

Kompas TV Pemerintah Berencana Tambah Dana Subsidi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com