Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Kabupaten Semarang, Warga Andalkan Bantuan BPBD

Kompas.com - 14/07/2017, 23:41 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, krisis air bersih mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang.

Seperti yang dirasakan oleh ratusan Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Warga sudah dua pekan kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumur-sumur mengering.

Jumat (14/7/2017) siang, petugas dari BPBD Kabupaten Semarang memberi bantuan air bersih ke desa tersebut. Sebanyak tiga tangki, masing-masing berkapasitas 5.000 liter disalurkan ke rumah-rumah warga.

Baca juga: Kemarau, 45.230 Warga Gunungkidul Mulai Kesulitan Air Bersih

Salah seorang warga, Jariyah (64), seperti warga lainnya sejak pagi sudah menyiapkan ember-ember untuk menampung air di depan rumahnya.

Ia mengaku senang dengan bantuan air bersih tersebut. Sebab sumur yang menjadi sumber air baku keluarga Jariyah mengering sejak dua pekan terakhir.

Hal ini juga diperparah dengan kondisi sumur artetis yang dikelola secara komunal juga mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah bisa buat masak, bisa buat minum dan buat mandi. Tidak perlu ke sungai," kata Jariyah.

Menurut Jariyah, sejak sumur warga mengering, mereka praktis mengandalkan sumur dangkal yang mereka buat di Sungai Loning.

Sumur-sumur itu dibuat di dasar sungai yang memang tidak ada airnya selama musim kemarau.

Namun warga hanya memanfaatkan sumur dangkal di sungai tersebut untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

Sementara untuk dikonsumsi, warga terpaksa membeli air galon dari para penjual air isi ulang.

"Biasanya harus ke sungai. Pokoknya senang sekali dapat bantuan air," imbuhnya.

Baca juga: Air Danau Toba Tercemar, Warga Terpaksa Jalan Kaki 3 Km untuk Dapat Air Bersih

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, dropping air bersih di desa Kalikayen ini sudah berlangsung selama tiga hari. Pihaknya menerima permohonan bantuan air bersih dari kepala Desa Kalikayen yang melaporkan krisis air di desanya.

"Mungkin ke depan kurang lebih satu minggu, karena permohonan Pak Kades dengan perkiraan kebutuhan air ini sekitar dua puluh tangki. Memang ada beberapa lokasi sumur yang saat ini mengalami kekeringan," kata Heru.

Kompas TV Krisis Air, Warga Terpaksa Andalkan Mata Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com