Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Mahar Rp 25 Juta Ludes Terbakar, Calon Pengantin Pusing Tujuh Keliling

Kompas.com - 13/07/2017, 12:40 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kebakaran yang meluluhlantakkan 19 unit rumah warga dan sebuah panti asuhan di Kelurahan Wattang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (11/7/2017) sore, menyisakan pilu.

Warga tak hanya kehilangan rumah dan harta benda, seperti perhiasan emas, perabotan rumah tangga dan surat-surat berharga lainnya. Seorang pemuda bernama Jumri bingung lantaran terancam batal mempersunting gadis pujaannya.

Uang panaik (uang mahar) senilai Rp 25 juta yang akan diserahkan ke pihak keluarga calon mempelai wanita yang sudah dilamarnya ikut ludes dilalap api.

Rencananya uang mahar tersebut rencananya akan diserahkan keluarga Jumri kepada pihak keluarga mempelai wanita pekan depan. Kesepakatan itu telah tercapai dalam lamaran yang berlangsung di rumah calon mempelai wanita di Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, pekan lalu. 

Rencana pernikahannya untuk mempersunting gadis pujaannya hatinya kini terancam batal lantaran uang panaik yang sudah disiapkan, termasuk biaya resepsi pernikahan, ludes dilalap api. Jumri kini bingung ke mana mencari pengganti uang maharnya.

(Baca juga: Kakek 70 Tahun Nikahi Gadis 25 Tahun dengan Mahar Lebih Rp 1 Miliar)

Resepsi pernikahan Jumri dengan gadis pujaannya, Saruni, recananya akan berlangsung pada tanggal 15 September mendatang.

Saat ditemui di lokasi kebakaran, Jumri sang calon mempelai sedang sibuk mengumpulkan puing-puing sisa kebakaran rumannya bersama ratusan korban lainnya.

Dia enggan berkomentar. Jumri meminta ibunya untuk diwawancarai.

Nahdawati, ibunda Jumri, menuturkan, keluarganya bingung mencari pengganti uang panaik padahal hari H makin dekat. Dia menuturkan, pada saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah.

Saat mendengar teriakan kebakaran dari tetangga sebelah rumahnya, Nahdawati langsung bergegas keluar rumah sambil mencari anak-anak dan anggota keluarganya. Karena panik Nahdawati tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang berharga di rumahnya, termasuk uang panaik Rp 25 juta.

"Tidak tahu juga ini, Pak. Saya bingung bagaimana urusannya nanti. Padahal proses lamaran sudah selesai, tinggal waktu pernikahannya," tutur Nahdawati sedih.

Dalam kebakaran tersebut, sedikitnya 19 unit rumah dan sebuah panti asukan terbakar. Sebanyak 11 rumah di antaranya ludes dan rata dengan tanah, sedangkan selebihnya mengalami kerusakan berat.

Sejumlah keluarga korban yang rumahnya rusak dan hanya sebagian terbakar saat kejadian kini mulai membenahi rumah mereka. Atap dan dinding yang sebelumnya rusak karena terbakar diperbaiki agar bisa dihuni kembali.

Sementara itu, korban yang rumahnya rata dengan tanah kini bingung mencari hunian baru. Para korban kebakaran berharap pemerintah turun tangan memberi batuan bahan bangunan agar para korban bisa kembali membangun rumah untuk menampung keluarga dan anak-anak mereka.

 

Kompas TV Meski usia renta dan fisik yang tak lagi sehat, tapi Ahmad tetap semangat menjual asinan buatan sang istri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com