Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen ITB Daftar Calon Wali Kota Malang dari PDI-P

Kompas.com - 12/07/2017, 18:45 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga seorang arsitek, Deddy Wahjudi mendaftar dalam penjaringan calon wali kota Malang oleh DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Rabu (12/7/2017).

Deddy yang merupakan warga Kota Malang mengaku ingin mengabdikan kemampuannya sebagai akademisi dan praktisi di bidang pembangunan untuk membangun Kota Malang melalui lembaga eksekutif.

"Motivasi saya sebetulnya karena background pengalaman saya sebagai dosen di ITB sekaligus sebagai praktisi. Beberapa pengalaman sebagai dosen dan praktisi terutama di Bandung, Jakarta dan internasional itu melihat saya bahwa tempat kelahiran saya Malang," katanya dalam perbincangan di gedung DPRD Kota Malang.

Baca juga: Naiki Motor, Wakil Wali Kota Malang Daftar Sebagai Calon Wali Kota

Deddy lahir di Kota Malang, tepatnya di daerah Bareng pada 23 April 1972. Kemudian ia bersama keluarganya pindah ke daerah Dinoyo. Di sana, Deddy menghabiskan masa kecilnya hingga lulus SMA.

Pada tahun 1990, Deddy melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga tahun 1996. Belum tamat Strara 1, ia menjadi arsitek di Biro Arsitektur Achmad Noe'man hingga tahun 1997.

Kemudian pada tahun 1998 hingga 2000, ia melanjutkan Strata 2 di Nihon University, Jepang di bidang Urban Design. Lalu pada tahun 2002 hingga 2005, ia melanjutkan Strata 3 di Chiba University, Jepang, mengambil bidang Design and Culture.

Pada tahun 2005 hingga 2006 ia mengambil post-doctoral program bidang Urban and Culture yang disponsori oleh Obayashi Foundation.

Deddy kembali ke Indonesia pada tahun 2006 dan menjadi dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain. Selain itu, ia juga menjadi kepala di Firma Arsitektur Laboratori atau LABO.

Kiprahnya di dunia arsitek membuatnya turut andil dalam pembangunan fasilitas olahraga dalam menyambut Asian Games 2018. Ia membuat master plan pembangunan untuk tiga venue pembangunan sarana olahraga di Jakarta.

Pengalamannya di dunia arsitek inilah yang akan ditawarkan Deddy dalam menyambut Pilkada Kota Malang 2018 mendatang.

Bagi Deddy, setiap kota memiliki karakter tersendiri. Karenanya, membangun sebuah kota harus disesuaikan dengan karakteristiknya.

"Kota harus didesain dengan karakternya masing-masing. Tidak bisa copy paste," jelasnya.

Untuk di Kota Malang, dirinya menilai sudah ada yang hilang. Malang yang dulunya nyaman bagi pejalan kaki, sekarang sudah tidak lagi. Karenanya, ia menyebutkan pembangunan sebuah kota harus membuat penduduknya lebih merasa nyaman.

"Malang harus menjadi tempat yang nyaman bagi warganya sendiri," katanya.

Saat ini, ia masih menunggu hasil rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk melanjutkan ambisinya menjadi calon Wali Kota Malang.

Sebelumnya, ia sudah mengambil formulir pendaftaran penjaringan calon di DPP PDI Perjuangan dan mengembalikannya di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Malang hari ini, Rabu (12/7/2017).

Baca juga: Dituduh Komunis, Baliho Organisasi Mantan Wali Kota Malang Diturunkan

Ketua Tim 5 Penjaringan Bakal Calon DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Rian D Kartika mengatakan, Deddy sudah resmi menjadi peserta penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Malang.

"Tadi sudah mengembalikan formulir. Karena sebelumnya Pak Deddy sudah mengambil formulir di DPP," katanya.

Kompas TV Dengan harga tebu saat ini, beban petani bakal meningkat Rp 10 juta per hektar lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com