Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danlanud: Balon Udara Merusak Citra Bangsa

Kompas.com - 11/07/2017, 22:44 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Komandan Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang, Marsekal Pertama (Marsma) Julexi Tambayong menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya balon udara yang terbang bebas hingga ke jalur penerbangan.

Julexi menyebut, banyaknya temuan balon udara itu akan merusak citra bangsa Indonesia di mata dunia karena dinilai tidak peduli pada keselamatan penerbangan. Apalagi, pesawat Qantas Airlines jenis A380 melaporkan pernah menemukan balon udara di langit Jawa.

“Yang paling kita antisipasi adalah citra bangsa kita. Tadi kita dengarkan bahwa pesawat 380 Qantas (Qantas A380) juga sudah melaporkan bertemu dengan balon udara di atas Jawa,” katanya saat Sosialisasi Dampak Balon Udara terhadap Keselamatan Penerbangan di Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Selasa (11/7/2017).

Baca juga: Ulama Dilibatkan dalam Sosialisasi Bahaya Balon Udara bagi Penerbangan

Menurutnya, jika kejadian itu terus berulang, dunia penerbangan internasional akan menganggap Indonesia tidak peduli pada keselamatan penerbangan. Sebab, balon udara yang terbang di jalur penerbangan bisa membahayakan penerbangan.

“Kita bayangkan kalau kejadian ini sering terjadi, tentunya citra bangsa kita sebagai bangsa yang merupakan bagian dari dunia internasional akan tercemar bahwa kita tidak pernah peduli terhadap keselamatan penerbangan, khususnya keselamatan penerbangan internasional,” jelasnya.

Pihaknya mengaku tidak bermaksud untuk melarang masyarakat melakukan suatu hal yang sudah menjadi tradisi. Hanya saja, menerbangkan balon udara secara bebas bisa membahayakan penerbangan.

Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak lagi menerbangkan balon udara. Namun, kesadaran masyarakat akan bahaya balon udara terhadap keselamatan penerbangan masih rendah.

Banyak yang masih mengira bahwa balon udara terlalu kecil jika dibandingkan dengan tubuh pesawat. Padahal, benda sekecil apapun, jika mengenai mesin pesawat akan membahayakan.

“Seperti tadi yang kita dengarkan dari pemapar. Banyak orang menulis di Facebook, barang se kecil itu ditabrak pesawat yang segede itu kok takut. Padahal dengan tinggi sekitar lima bahkan ada yang 10 meter, kita banyangkan kalau menuju kokpit. Atau mungkin tersangkut di sayap tentunya akan membahayakan alat kendali penerbangan. Apalagi kalau masuk ke engine pesawat. Jangankan balon, burung saja kalau masuk di engine pesawat akan merusak engine pesawat,” terangnya.

Baca juga: Kemenhub Imbau Warga Pekalongan dan Wonosobo Tidak Lepas Balon Udara

Diketahui, berdasarkan laporan yang masuk di Air Navigation (AirNav), banyak ditemui balon udara yang terbang bebas di jalur penerbangan. Balon itu sengaja diterbangkan oleh masyarakat untuk memperingati momen-momen tertentu. Pihak kepolisian sudah melakukan penyitaan terhadap balon udara yang akan diterbangkan secara bebas oleh masyarakat.

Kompas TV Sejumlah warga di Pekalongan, Jawa Tengah, masih menerbangkan balon udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com