BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus merilis penangkapan dua orang terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cianjur.
Terduga teroris yang ditangkap pertama oleh Densus 88 adalah Hadi Sofyan pada Senin (10/7/2017) di sebuah rumah di Kampung Pajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sekitar pukul 11.12 WIB.
Hadi Sofyan diduga terlibat dalam rencana aksi yang akan dilakukan oleh anggota JAD lainnya yakni Rizky Kurnia Riady dan Ajid Sajidin alias Azis.
Rizky dan Azis merencanakan fai (melakukan perampasan) terhadap salah satu etnis dan merencanakan teror di Polsek Cianjur dan Polsek Cisaat.
"Rizky dan Azis ditangkap sebelum Lebaran," kata Yusri saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (11/7/2017).
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Tasik Berjualan Bubur di Buah Batu
Hadi Sofyan adalah orang yang membantu menyediakan segala kebutuhan aksi teror untuk Rizky dan Azis.
"Yang bersangkutan memberikan 20 butir peluru kepada Rizky dan Azis dan melakukan survey sasaran dengan rencana melakukan aksi teror amaliyah dengan sasaran Polsek Cisaat dan Polsek Cianjur Kota," ujar Yusri.
Sehari berselang, tepat hari ini, Selasa (11/7/2017) sekitar pukul 09.00 WIB, satu orang atas nama Asep Ahmad Bentara Alias Abu Umar juga ditangkap oleh tim Densus 88 di Kampung Bobojong RT 01 RW 03 Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.
"Asep Ahmad alias Abu Umar ini masih berkaitan dengan terduga teroris yang ditangkap di Cianjur sehari sebelumnya (Hadi Sofyan)," ucap Yusri.
Yusri memastikan, kedua orang ini tidak terkait dengan Agus Wiguna (22), pedagang bakso cuanki yang merakit bom panci di Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung.
Baca juga: Kapolda: Jawa Barat Mau Tidak Mau Jadi Kantong Teroris