Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur dari Lapas Permisan, Kadarmo Disebut Masih Ada di Nusakambangan

Kompas.com - 11/07/2017, 20:02 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com - Kadarmo alias Darmo bin Sukandar, narapidana (napi) yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (19/6/2017) lalu, dipastikan masih berada di dalam pulau.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Abdul Aris ketika dihubungi Selasa (11/7/2017).

“(Kadarmo) Terakhir terlihat di sekitar Jongorasu, sebelah Barat Lapas Permisan pada Sabtu malam (8/7/2017) kemarin,” katanya.

Abdul menyebutkan, Kadarmo merupakan bandit yang sangat licin dan berbahaya. Pasalnya, napi kasus perampokan dengan masa pidana 14 tahun tersebut diketahui membawa senjata tajam.

“Bahkan ada satu anggota kami yang dibacok perutnya pada pada Senin (3/7/2017) pekan lalu. Kadarmo tepergok oleh tiga petugas Lapas, tiba-tiba langsung menyerang dengan menyabetkan parang,” ujarnya.

Baca juga: Jejak 2 Napi Nusakambangan yang Kabur Hilang di Rawa-rawa

Selama masa pelariannya, lanjut Abdul, Kadarmo sudah lima kali berhadapan dengan petugas. Namun demikian, napi asal Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang ini selalu lolos dari hadangan petugas.

“Percaya tidak percaya, Kadarmo ini sakti, dia terkenal punya ajian sirep, pernah diberondong tembakan, tapi tiba-tiba menghilang,” katanya.

Tak hanya membacok petugas, keberadaan Kadarmo juga membawa teror tersendiri bagi masyarakat sipil yang bermukim di pulau pengasingan tersebut. Sebab, untuk bertahan hidup, Kadarmo tanpa kenal takut mencuri hasil kebun warga, seperti ubi, singkong, dan kelapa.

“Napi yang satu ini fisiknya memang masih sangat bagus. Pernah dikepung di pantai, tapi tetap bisa lolos dengan merayap di batu karang yang mustahil dilalui manusia,” ujar Abdul.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang narapidana (napi) bernama Kadarmono alias Darmo bin Sukandar dilaporkan melarikan diri saat menjadi tamping gembala sapi di hutan dekat Lapas Permisan, Senin (19/6/2017) lalu.

Tamping adalah napi yang dipekerjakan oleh petugas lapas karena berkelakuan baik dan memasuki masa asimilasi.

Sebelum melarikan diri, napi asal Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang, ini diketahui membeli roti sebanyak 30 bungkus di warung milik Raharjo di Lapas Kembangkuning yang berjarak sekitar 7 kilomter dari Lapas Permisan, Nusakambangan.

Sempat muncul spekulasi jika napi kasus perampokan tersebut sudah menyeberang ke luar pulau. Sebab, petugas gabungan yang saat itu dikerahkan untuk memburu Kadarmo, menemukan sepeda motor yang digunakan oleh yang bersangkutan di pertigaan Ngasem, kurang lebih 500 meter dari Lapas Kembangkuning arah Kampung Laut.

Atas dasar itu, polisi pun mulai menyebar foto identitas Kadarmono di sejumlah tempat strategis di pesisir hingga pusat Kota Cilacap.

Baca juga: Sebelum Kabur dari Lapas Nusakambangan, Kadarmono Beli 30 Bungkus Roti

Kompas TV 19 Napi LP Sleman Dipindah ke Nusakambangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com