Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Dilibatkan dalam Sosialisasi Bahaya Balon Udara bagi Penerbangan

Kompas.com - 11/07/2017, 19:45 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara Wilayah III terus menyosialisasikan bahaya balon udara terhadap keselamatan penerbangan.

Bahkan, pihak Otoritas Bandara berencana menggandeng para ulama untuk ikut serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami akan langsung sosialisasi kepada masyarakat. Sekaligus kami akan mengikutsertakan para ulama, para kiai yang mempunyai pengaruh yang besar untuk sama-sama menyampaikan (bahaya balon udara) kepada masyarakat,” kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah III, Dadun Kohar dalam Sosialisasi Dampak Balon Udara terhadap Keselamatan Penerbangan di Landasan Udara Abdulracman Saleh, Malang, Selasa (11/7/2017).

Baca juga: Kemenhub: Tradisi Balon Udara di Jawa Tengah Bahayakan Penerbangan

Dikatakan Dadun, balon udara yang menyebar di langit Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah sangat memprihatinkan. Terutama pasca-Lebaran 2017 lalu. Sebab ada tradisi menerbangkan balon udara di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dilakukan sebelum dan setelah Lebaran.

“Terutama satu minggu setelah Hari Raya. Ini puncak-puncaknya masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur menerbangkan balon udara. Kemudian kita berkoordinasi dengan seluruh petugas terkait, dalam hal ini kepolisian, supaya langsung komunikasi dengan masyarakat untuk diadakan pemberitahuan dan bahkan penangkapan,” katanya.

Untuk mengantisipasi banyaknya balon udara, pihaknya meminta jajaran kepolisian di Jawa Tengah dan Jawa Timur menyita balon udara di masyarakat yang hendak diterbangkan.

“Balon udaranya yang kita sita. Dan, itu ada di Polres masing-masing. Banyak yang sudah diamankan, artinya berhasil tidak diterbangkan,” jelasnya.

Namun demikian, berdasarkan laporan dari Air Navigation (AirNav), peredaran balon udara di langit Jawa Tengah masih banyak. Selama musim lebaran, jumlah laporan terkait adanya balon udara yang terlihat di jalur penerbangan sebanyak kurang lebih 100 laporan.

“Kalau seluruhnya selama musim lebaran ini ada 100 (laporan) barang kali. Artinya itu yang ketemu dengan pesawat. Yang tidak ketemu kan banyak,” jelasnya.

Baca juga: 102 Balon Udara Disita di Ponorogo, 50 Pemiliknya Diamankan

Karenanya, ia meminta kepada mayarakat untuk tidak lagi menerbangkan balon udara. Sebab, balon udara yang terbang bebas sangat membahayakan bagi keselamatan penerbangan. Jika balon itu mengenai pesawat, akibatnya bisa sangat fatal.

“Tentu saja, sejauh mana membahayakan, sangat membahayakan. Kalau balon itu mengenai pesawat luar biasa fatal. Selain itu juga membahayakan bagi lingkungan. Ada yang jatuhnya di genteng, rumahnya terbakar. Jadi sekali lagi, mudah-mudahan masyarakat memahami masalah ini karena memang penerbangan balon udara ini sangat membahayakan penerbangan,” jelasnya.

Kompas TV Sejumlah warga di Pekalongan, Jawa Tengah, masih menerbangkan balon udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com