CILACAP, KOMPAS.com - Petugas gabungan dari unsur sipir, TNI, dan Polri masih terus memburu Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun, dua narapidana (napi) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (9/7/2017) lalu.
Koordinator Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Abdul Aris ketika dihubungi Selasa (11/7/2017) mengatakan, ada sejumlah barang bukti dan jejak yang sudah dikantongi oleh petugas gabungan.
Baca juga: Jebol Plafon, 2 Napi Kabur dari Lapas Besi Nusakambangan
Barang-barang tersebut yakni dua helai kain sarung yang diduga digunakan keduanya untuk turun dari atas plafon WC yang dijebol, serta sandal jepit.
“Dari dua barang tersebut, kami coba telusuri menggunakan anjing pelacak, dan menemukan jejak kaki di rawa-rawa. Namun saat didicari lagi, sudah tidak ada, jejaknya putus di situ,” katanya.
Baca juga: Kronologi Kaburnya Dua Napi dari Lapas Besi Nusakambangan
Abdul memastikan bahwa kedua napi kasus pencurian dengan kekerasan tersebut masih berada di dalam areal Pulau Nusakambangan. Sebab, meski ada salah satu dari pelarian tersebut merupakan warga Kroya, Cilacap, namun mereka kabur tanpa persiapan yang matang.
“Kita perketat penjagaan di tempat-tempat strategis, baik itu jalan raya, maupun permukiman. Penyisiran wilayah hutan juga dilakukan untuk menggiring kedua napi ini agar tersudut ke arah pantai,” ujarnya.
Baca juga: Cari Napi Kabur, Polisi Sisir Seluruh Perairan Nusakambangan
Sementara itu, penyisiran laut masih terus dilakukan oleh Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Cilacap dan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kaburnya para pelarian lapas-lapas di Nusakambangan untuk menyeberang ke luar pulau.
“Yang kami jaga adalah para nelayan, jangan sampai ada nelayan yang bisa mengangkut mereka keluar (pulau),” katanya.