Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah China dan Kamboja, Salak Pondoh Sleman Tembus Selandia Baru

Kompas.com - 11/07/2017, 17:37 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Salak Pondoh dari Sleman diminati banyak negara bahkan telah di ekspor keluar negeri. Guna memperluas jangkuan, Pemerintah Kabupaten Sleman sedang merintis ekspor salak pondoh ke Selandia Baru dan Singapura.

"Salak pondoh dari Sleman banyak diminati negara lain," ujar Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman Edi Sriharmanto, Selasa (11/07/2017).

Edi menuturkan, salak pondoh dari Sleman telah di ekspor ke negara lain, di antaranya ke Kamboja dan China.

Baca juga: Kaget Dengar Permintaan Jokowi, Megawati Nyaris Menelan Biji Salak

Ia menyebutkan, dalam seminggu dua kali, Kelompok Tani Paguyuban Mitra Turindo mengekspor salak dari Sleman ke Kamboja. Jumlahnya mencapai 5,5 ton per minggunya.

"Kemudian Asosiasi Salak Sleman Prima Sembada seminggu sekali ke China sebanyak 1,5 ton," ucapnya.

Ekspor ke negara lain lanjutnya masih terus rutin dilakukan. Termasuk saat ini pihaknya sedang merintis ekspor salak pondoh ke dua negara lainya.

"Kita sedang merintis ekspor ke Selandia Baru dan Singapura," sebutnya.

Amerika Serikat pun, termasuk negara yang tertarik dengan salak pondoh dari Sleman. Hanya saja, Amerika Serikat menginginkan olahan berupa keripik salak pondoh.

"Untuk yang ekspor ini mengambil dari tingkat petani Rp 6.500 per kilogram, untuk kelas B. Tingkat kematangan 75 persen sampai 80 persen," ujar dia.

Baca juga: Pemuda Asal Wonosobo Ini Sulap Biji Salak Menjadi Kopi

Kompas TV Kopi Biji Salak - Kuliner Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com