Naik BRT, Tiap Buruh dan Anak Sekolah Disubsidi Rp 14.000

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi subsidi bagi anak sekolah dan buruh yang hendak menikmati layanan transportasi. Tiap buruh dan anak sekolah diberi subsidi Rp 14.000 untuk sekali naik BRT Trans Jateng.

"Tarif pelajar dan buruh disubsidi hingga Rp 14.000," ujar Kepala Dinas Perhubungan Satriyo Hidayat di Semarang, Selasa (11/7/2017).

Harga koefisien layanan BRT Trans Jateng koridor I dari Stasiun Tawang hingga Terminal Bawen berkisar Rp 15.000. Namun untuk menikmati layanan itu, buruh dan anak sekolah diminta membayar Rp 1.000.

Selain untuk dua kalangan itu, masyarakat umum yang hendak naik BRT Trans Jateng juga diberi subsidi Rp 11.000. Tiap orang dikenakan tarif jauh-dekat Rp 3.500. Sejauh ini di koridor I, baru ada 18 bus, nantinya menjadi 25 unit bus.

(Baca juga: Usai BRT Tawang-Bawen, Jateng Bakal Tambah Trayek BRT di Tiga Kota Ini)

Meski terjangkau, Pemprov Jateng yakin Trans Jateng tidak akan mematikan pangsa pasar sarana transportasi yang lain.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yakin jika BRT Trans Jateng hanya mengambil pasar yang berbeda dari perusahaan bus pada umumnya. Pemerintah hanya menyediakan layanan dengan tarif yang terjangkau, dengan pangsa pasar yang berbeda.

"Prioritas pasar pada anak sekolah dan buruh," ucapnya.

Pihaknya pun nantinya bakal melakukan evaluasi atas layanan itu jika dikhawatirkan mematikan industri yang lain. "Makanya kemarin uji coba tiga hari, tunggu efeknya apa, mati atau tidak, bersinergi atau tidak," paparnya.