Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Warga Sukabumi Ini Melepuh setelah Konsumsi Obat Puskesmas

Kompas.com - 10/07/2017, 16:23 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ai Atimah (47), warga Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat, mengalami luka melepuh seperti bekas terbakar di sekujur tubuhnya.

Hal ini terjadi setelah mengonsumsi sejumlah obat yang diberikan petugas medis di Puskesmas Pembantu Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kamis (6/7/2017).

Saat ini, warga Kampung Sukasari, RT 03/08, Kelurahan Dayeuhluhur, itu telah mendapatkan penanganan medis secara intensif di RSUD R Syamsudin.

"Awalnya pada Kamis malam setelah konsumsi obat dari puskesmas kulitnya melepuh," ungkap anak Ai Atimah, Vera Anjani (21), kepada wartawan saat di RSUD Syamsudin, Senin (10/7/2017) siang.

Baca juga: Kedua Kakinya Melepuh, Dwi Hanya Bisa Terbaring di Kamarnya

Dia menjelaskan, sebelum dibawa ke RSUD Syamsudin, ibunya pergi ke Puskesmas Pembantu karena mengalami sakit panas dingin pada Senin pekan lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan ibunya menderita tifus. Lalu diberi sejumlah obat untuk penyakit tifus.

Tiga hari obatnya sudah habis, namun tangan dan wajah Ai mengalami bengkak.

"Lalu kembali diperiksa ke puskesmas. Katanya tangannya bengkak itu karena iritasi, digaruk, sedangkan mukanya karena alergi," tuturnya.

Vera berharap ibunya segera sembuh dan kembali pulih serta bisa beraktivitas seperti biasa.

Ketua Tim Informasi dan Penanganan Keluhan Pasien, RSUD R Syamsudin, dr Wahyu Handriana mengatakan, pasien mengalami penyakit kulit akibat alergi dan infeksi atau sindrom Stevens-Johnson.

Saat ini, pasien sudah masuk di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan ditangani dua dokter spesialis kulit dan kelamin, serta bedah plastik.

"Sindrom Stevens-Johnson ini perlu penanganan khusus, makanya dirawat di ruang ICU," kata Wahyu.

Baca juga: Bupati Sampang Meninggal Saat Dirawat karena Penyakit Paru-paru

Dia menjelaskan kematian dalam kasus sindrom Stevens-Johnson ini masih tinggi. Begitu juga penyebabnya belum diketahui pasti, bisa makanan atau juga obat-obatan.

"Sampai saat ini kami belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebabnya," jelas dia.

Kompas TV Imunisasi aman dan bermanfaat mencegah wabah penyakit berat, cacat, dan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com