Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Dukung Kapolda Jabar soal Putra Daerah dalam Seleksi Akpol

Kompas.com - 10/07/2017, 15:15 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi malah mengapresiasi langkah Kepala Polda Jabar Anton Charliyan yang berpihak kepada putra daerah dalam seleksi penerimaan calon taruna Akpol beberapa waktu lalu.

Menurut Dedi, langkah kapolda ini sebagai salah satu ciri warga Sunda asli yang berpihak kepada warga Jawa Barat.

"Justru Pak Kapolda Jabar, Pak Anton itu langkahnya sebagai ciri orang Sunda asli, pituin Sunda asli. Semua langkah-langkahnya sebagai langkah membela suku sendiri," jelas Dedi kepada wartawan seusai memperingati HUT Bhayangkara Polri di Alun-alun Purwakarta, Senin (10/7/2017). 

Baca juga: Kapolri Tegur Kapolda Jabar soal Putra Daerah dalam Seleksi Akpol

Dedi menambahkan, langkah kapolda selama ini selalu memposisikan diri sebagai orang Jawa Barat. Kapolda Jabar pun dalam programnya di Jabar memiliki sikap "kesiliwangian".

Terlepas dari pro kontra terkait penerimaan calon taruna Akpol di Polda Jabar dengan adanya klasifikasi putra daerah selama ini, Dedi menilai kapolda justru sangat mencintai budaya dan potensi Jawa Barat.

"Saya baru kali pertama ada kapolda yang begini di Jabar dan sangat mencintai daerahnya. Selama ini dirinya fokus kepada tugas yang selalu mengembangkan aspek-aspek daerah," ungkap dia.

Sebelumnya, proses seleksi Akpol di Polda Jawa Barat menimbulkan polemik. Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan membuat klasifikasi putra daerah dan nonputra daerah dalam seleksi Akpol di Polda Jabar.

Hal tersebut menuai protes dari orangtua peserta seleksi yang menganggap proses tersebut tidak adil. Adapun Polda Jabar menetapkan 23 taruna dan 4 taruni yang lulus seleksi.

Baca juga: Polri Masih Dalami Dugaan Pelanggaran Seleksi Akpol di Polda Jabar

Mabes Polri menganulir keputusan Anton mengenai adanya klasifikasi putra daerah dan putra nondaerah dalam seleksi Akpol. Keputusan tersebut dianggap tidak sesuai dengan kebijakan Mabes Polri ketika klasifikasi kesukuan tidak berlaku dalam seleksi penerimaan tersebut.

Setelah dilakukan pengambilalihan, ada 27 calon taruna dan 4 calon taruni yang dinyatakan lulus untuk seleksi di Polda Jabar. Mereka akan mengikuti tes selanjutnya pada 13 Juli 2017 di tingkat pusat.

Kompas TV Kapolri pun mengaku sudah menegur Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan, terkait kisruh penerimaan calon taruna akpol di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com