Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bermaksud Hina Warga Kalimantan, Marco Kusumawijaya Minta Maaf

Kompas.com - 08/07/2017, 23:16 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan, Marco Kusumawijaya, meminta maaf bila pernyataannya di media sosial menyinggung warga di Kalimantan.

Hal itu disampaikannya terkait rencana forum pengacara dari Kalimantan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Marco menyebutkan, saat ini dia tengah berupaya meminta maaf ke sejumlah pihak status di akun Twitter-nya beberapa waktu lalu, yang dianggap menyinggung warga Kalimantan.

(Baca juga Dinilai Menyinggung Orang Kalimantan, Marco Akan Dilaporkan ke Polisi)

"Saya tidak punya tanggapan (atas rencana gugatan), saya fokus meminta maaf kepada para ketua-ketua adat dan menjelaskan maksud saya sebenarnya, sama sekali tidak benar menghina. Mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan perasaan saudara-saudara di Kalimantan," kata Marco melalui telepon dari Samarinda, Sabtu (8/7/2017) malam.

Marco meluruskan, dirinya sangat memahami niat mulia Provinsi Kalimantan Tengah bila akhirnya menjadi ibu kota negara.

Mengenai status di Twitter-nya, Marco menyatakan bahwa yang dia maksud adalah rasa khawatir akan terjadinya potensi korupsi. Bukan oleh putra Kalimantan, melainkan oleh pelaku transaksi yang akan datang dari seluruh Indonesia, bahkan dunia, selama proses panjang pembangunan ibu kota.

"Pembangunan berskala besar juga pasti diletakkan di kawasan yang masih kosong, yang jauh dari jangkauan media dan publik. Karena harus luas, kita ingat kasus Hambalang," ujarnya.

(Baca juga Kemungkinan Besar, Ibu Kota Akan Dipindah ke Kalimantan)

Tentang istilah "monyet" yang ia sampaikan di media sosial, Marco kembali menegaskan bahwa sebutan itu juga bukan dimaksudkan untuk orang Kalimantan.

Sebutan itu merujuk pada primata sebenarnya, yang mungkin tinggal di kawasan yang akan dijadikan pusat ibu kota negara.

Marco khawatir, penduduk di tempat yang baru masih sedikit dan akses ke sana juga sulit.

"Sama sekali kata monyet tidak menyinggung warga Kalimantan karena yang saya maksud monyet yang sebenarnya. Saya mohon maaf atas prediksi yang negatif ini. Saya bisa salah, dan semoga memang salah," kata dia.

Marco yakin bahwa warga Kalimantan dapat menjadi pengawas yang baik pada proses pembangunan tersebut sehingga dapat mengatasi keterbatasan lokasi dan akses di sana.

"Saya sering berkunjung ke Kalimantan Barat, Timur, dan Selatan, memang hanya Kalimantan Tengah yang belum. Saya berterima kasih telah dijamu di berbagai tempat di Kalimantan,” ujarnya.

Pendiri Rujak Center for Urban Studies itu menyatakan, ia tidak berniat buruk atau menghina Kalimantan maupun warganya. Ia memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga yang tersinggung atas status yang ia buat. Marco juga sudah melayangkan permohonan maaf melalui akun Twitter.

"Saya tidak bermaksud menghina saudara-saudara yang di sana. Saya merasa khawatir karena sayang. Bagaimanapun, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas keyidaknyamanan perasaan saudara-saudara, sekaligus merepotkan Bapak Ketua Dewan Adat di hari Sabtu ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com