Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati dan Pimpinan DPRD Sujud Minta Putra Daerah di Pilkada Lamandau

Kompas.com - 08/07/2017, 15:39 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, Kompas.com - Suatu manuver politik unik terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah menjelang Pilkada Serentak 2018.

Bupati Lamandau, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, dan beberapa anggota lainnya menggelar acara sujud bersama, memohon agar putra daerah diberikan kesempatan maju dalam Pilkada 2018.

Aksi sujud itu ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, Ketua DPD Golkar HM Ruslan dan Abdul Rasyid yang merupakan seorang pengusaha, di gedung DPRD Lamandau.

Sujud "politik" itu dilakukan sesaat sebelum sidang paripurna penyampaian tanggapan bupati terhadap pandangan umum fraksi atas laporan pertanggungjawaban bupati Lamandau tahun 2016, Jumat (7/7/2017) kemarin.

Baca juga: Pria Ini Ditemukan Meninggal Dalam Posisi Sujud di Depan Masjid

Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Lamandau, FX Perwira Gato mengakui, keempat tokoh yang dimintai restu itu punya pengaruh besar dalam perpolitikan di daerahnya.

Menurut dia, aksi itu didorong karena munculnya kabar ada calon dari luar yang mengklaim telah didukung keempat tokoh yang masih berhubungan keluarga itu.

"Karena pernyataan orang-orang bahwa partai sudah dikuasai. Berarti dari calon sudah ditutup. Tapi kalau kita (punya kesempatan) lempar ke floor ya nanti hasilnya (bisa beda)," kata politikus PDI Perjuangan yang sudah menyatakan siap bertarung dalam Pilkada 2018 itu pada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (8/7/2017).

Gato menyatakan, aksi sujud itu juga dilakukan karena akses menemui para tokoh itu belakangan sulit.

"Padahal sebelumnya, Pak Bupati sudah menemui Haji Rasyid, Haji Ruslan, bahwa di Lamandau itu orang Lamandau saja. Beliau mendukung," kata dia.

"Makanya ini antara benar dan tidak. Kalau tidak, supaya Pak Rasyid dan Ruslan tahu bahwa ada gerakan di bawah," tambah dia.

Baca juga: Penahanan Ditangguhkan, Yusniar Menangis dan Sujud Syukur di Depan Rutan

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum resmi memulai persiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com