Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Orang Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Demokrat

Kompas.com - 08/07/2017, 06:42 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bandung membuka pendaftaran penjaringan bakal calon Wali Kota Bandung 2018-2023. Pendaftaran dibuka 16 Mei 2017 dan ditutup Jumat (7/7/2017).

Ketua Tim Penjaringan Konvensi Partai Demokrat Kota Bandung Andi Purnama mengatakan, dari 10 formulir yang diambil, 4 formulir sudah dikembalikan dan menyatakan siap untuk mengikuti proses penjaringan.

Empat orang tersebut adalah Doni Mulyana, Fiki Satari, Khairul Umam, dan Tomtom Dabulqomar. Dua nama terakhir mengembalikan formulir pada Jumat siang.

"Selanjutnya, nama-nama bakal calon ini akan digodok oleh tim seleksi. Jika ada bakal calon yang dinyatakan gugur, sepenuhnya merupakan hak prerogatif tim seleksi," kata Andi melalui ponselnya, Jumat sore.  

(Baca juga: Setya Novanto Dukung Nurul Arifin Maju di Pilkada Bandung)

Andi mengaku sangat bangga atas niat baik semua tokoh yang telah menunjukkan keseriusannya mendaftar calon wali kota melalui Partai Demokrat. Ia berharap partainya menambah semarak Pilkada Kota Bandung 2018.

Meski sudah ditutup, Partai Demokrat masih menerima jika ada yang ingin mengembalikan formulir sebelum tanggal 12 Juli 2017 mendatang. Sebab, 12 Juli 2017, konvensi sudah masuk ke tahap lanjutan.

Para bakal calon akan diperkenalkan ke masyarakat luas agar masyarakat bisa menilai kapasitas setiap bakal calon. Andi mengatakan, masih ada dua kandidat yang sudah mengkonfirmasi akan mengembalikan formulir.

"Agar masyarakat mengetahui adanya project demokrasi di tubuh Demokrat demi kemajuan Kota Bandung," katanya.

Khairul Umam, Ketua Jurusan Administrasi Negara di perguruan tinggi Islam Negeri di Kota Bandung menjelaskan tagline yang diusungnya dalam mengejar posisi wali kota Bandung ini, yakni 'Ikhlas Ngabakti' atau ikhlas berbakti untuk Kota Bandung.

"Kalau niat saya ikhlas, Allah juga akan menunjukkan jalanNya. Kenapa harus takut dengan status PNS saya. Saya lahir dan besar di Bandung, saya kalau sudah punya niat memang agak 'neugtreug' (keukeuh). Dalam kontestasi politik, saya terus maju," tandas Umam.

(Baca juga: Maju Pilkada Bandung 2018, Farhan Klaim Didukung Ridwan Kamil )

Sementara Tomtom Dabulqomar menekankan, tim penjaringan bekerja se-obyektif mungkin. Ia juga mengaku yakin semua bakal calon akan siap mengikuti keputusan tim seleksi. 

"Ini jadi harapan bagi semua calon. Tentu harapan ini beririsan dengan hasil akhir yang akan berbanding dengan nilai yang akan ditawarkan. Sehingga, nilai kerja tim penjaringan ini sesuai harapan akan obyektivitasnya," ungkap Tomtom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com