Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Saya Lebih Baik Dikritik

Kompas.com - 06/07/2017, 07:39 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku lebih suka mendapatkan hasil survei yang cenderung tak mengunggulkan dirinya menjelang Pilkada Jawa Barat 2018.

Menurut dia, survei negatif akan menjadi ajang evaluasi diri untuk lebih memikat hati masyarakat Jabar.

Sebelumnya, dalam survei itu yang dilakukan Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil disebut anjlok tergerus sejumlah kandidat lainnya seperti Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa.

"Kalau saya mah pada dasarnya lebih senang dikritik. Lebih enak memperbaikinya di mana kan. Ketimbang dipuja-puji tapi bingung beresan naon deui (mau memperbaiki apa lagi) kan. Jadi semakin banyak kritikan masukan bagi saya adalah usulan untuk memperbaiki diri," ucap pria yang kerap disapa Emil itu di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (5/7/2017).

(Baca juga: Proyek "Cable Car" dan LRT Bandung Dimulai Agustus)

Kendati disebut popularitas dan elektabilitasnya anjlok, Ridwan tak merasa terganggu. Hasil tersebut, lanjutnya, justru semakin melecut dirinya untuk berinovasi memperkenalkan diri kepada masyarakat Jabar.

"Dengan hasil survei saya tidak terganggu. Lumayan kan saya enggak bayar tapi dapat info weh. Yang penting menjadi referensi apakah sosialisasi, cara berkampanye memperkenallan diri ini efektif apa tidak," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Emil itu pun menilai, jelang Pilkada banyak pihak yang banyak melakukan survei. Namun, dia berpendapat hanya beberapa lembaga survei yang bisa dipercaya.

"Kalau lembaga survei itu lihat track record-nya. Kalau usianya di atas 5 tahun melakukan sebagai lembaga profesionalisme cenderung sudah punya keilmiahan yang bisa dipertanggungjawabkan. Kenapa dia selalu ikut quick count kan dalam perhelatan-perhelatan kan. Biasanya yang dianggap profesional itu kalau quick countnya itu paling akurat," ungkapnya.

 

Kompas TV Survei Elektabilitas Jelang Pilkada Jabar 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com