Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Salah Tembak Tuntut Polisi Bertindak Adil

Kompas.com - 05/07/2017, 22:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

WAINGAPU, KOMPAS.com - Dominikus Malo Solo, warga Kabupaten Sumba Barat Daya yang ditembak anggota polisi Bripda ST, di Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah pedagang babi.

Juru bicara keluarga Dominikus, Virgo Dapa Loka (27) mengatakan, korban Dominikus adalah pedagang babi di wilayah Sumba Barat Daya, yang mengikuti hari pasar di wilayah Kecamatan Lewa, Sumba Timur.

"Om saya ini (Dominikus) datang beli babi di Lewa, Sumba Timur dan rencananya akan dijual di Sumba Barat Daya. Kebetulan hari selasa itu adalah hari pasar di Lewa dan di Lewa harga babi murah," kata Virgo kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2017) malam.

Menurut Virgo, Dominikus sudah sekitar 15 tahun menjadi pedagang babi dan setiap hari Selasa, Dominikus pasti akan membeli babi di Pasar Lewa, Sumba Timur.

(Baca juga: Tembak Pedagang hingga Tewas, Seorang Polisi di Sumba Timur Ditahan)

 

Saat ke Lewa, lanjut Virgo, Dominikus berencana akan membeli babi antara 10 sampai 11 ekor, sehingga dia datang bersama seorang adik dan dua orang anaknya.

Namun naas bagi Dominikus, karena saat menginap di rumah kerabatnya di Lewa, ia akhirnya ditembak oleh Bripda ST tepat di bagian perut atau tepatnya di bagian lambung, hingga akhirnya tewas.

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, anggota Polsek Lewa, Sumba Timur Bripda ST, telah ditahan di Markas Polres Sumba Timur, karena diduga menembak Dominikus Malo Solo hingga tewas.

Menurut Jules, Dominikus ditembak oleh Bripda ST, saat anggota Polsek Lewa bersama anggota TNI melakukan patroli bersama untuk melakukan penggerebekan perjudian, di Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (4/7/2017) dinihari.

(Baca juga: Diduga Jadi Korban Salah Tembak Polisi, Pedagang Asal Sumba Barat Daya Tewas)

"Terhadap anggota yang lalai dan melakukan penembakan (Bripda ST), maka Kapolres Sumba Timur (AKBP Victor Silalahi) telah mengambil tindakan tegas dan memroses sesuai perbuatannya dan sudah dilakukan penahanan terhadap Bripda ST," kata Jules kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2017) malam.

Kapolres Sumba Timur, lanjut Jules, sudah bertemu istri dan anak serta keluarga korban untuk menyampaikan bela sungkawa dan permohonan maaf.

Selain itu, Kapolres berjanji akan mengurus biaya pengobatan dan pemakaman, serta akan mengusut tuntas anggotanya yang bersalah sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Kejadian penembakan itu, sambung Jules, bermula ketika anggota Polsek Lewa melakukan patroli bersama anggota Koramil Lewa di Desa Kambata Wundut, Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 01.15 Wita.

Saat itu, anggota yang melaksanakan patroli tiba di rumah tempat dilakukan perjudian dan melakukan penggerebekan.

"Pada waktu berada di lokasi, Bripda ST sempat melakukan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke udara, namun ternyata satu tembakan mengenai perut korban Dominikus Malo Solo, warga Kabupaten Sumba Barat Daya," tuturnya.

(Baca juga: Polisi Sebut Anggota Kopaska yang Tembak Pencuri Tak Melanggar Aturan)

 

Setelah kejadian tersebut, Dominikus sempat dirawat di Puskesmas Lewa dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Waingapu. Pada saat berada di rumah sakit, mulai dilakukan tindakan medis berupa operasi bedah oleh dokter, untuk mencari proyektil peluru.

Setelah operasi, kondisi korban nampak stabil dan dalam pengawasan dokter, sehingga masih berada diruang ICU.

"Namun pada hari ini, 5 Juli 2017 sekitar pukul 12.00 Wita korban Dominikus telah meninggal dunia karena kondisinya semakin memburuk pasca operasi," tutup Jules.

Sementara itu, Juru bicara keluarga Dominikus, Virgo Dapa Loka (27) mengatakan, saat ini pihak keluarga masih berada di rumah sakit dan sedang menunggu proses otopsi terhadap jenazah Dominikus.

Keluarga, lanjut Virgo, berharap agar kasus ini diproses hingga tuntas dan seadil-adilnya karena keluarga merasa tidak puas terhadap tindakan ceroboh yang telah dilakukan oleh anggota polisi itu. 

Kompas TV Dua anggota komplotan pencuri di Ngawi, Jawa Timur, ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com