Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identik dengan Komunis, Ormas "Red Army" Akan Berganti Nama

Kompas.com - 05/07/2017, 20:30 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Red Army, organisasi kemasyarakatan yang didirikan oleh Peni Suparto, mantan Wali Kota Malang dua periode akan berganti nama lantaran nama itu identik dengan paham komunis.

Sejumlah pengurus yang tergabung dalam organisasi tersebut sudah sepakat mengganti nama menjadi Garda Pancasila. Lambang pada organisasi itu juga akan diubah. Yang awalnya hanya berlambang bintang, sekarang ditambah latar belakang warna hitam dengan garis luar berwarna merah dan putih yang melambangkan Pancasila.

"Saat pelantikan dihadiri Panglima TNI Djoko Santoso (Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso) memang disarankan untuk berganti nama," kata Ketua Organisasi Red Army, Peni Suparto saat konferensi pers di Kota Malang, Rabu (5/7/2017).

Baca juga: Dituduh Komunis, Baliho Organisasi Mantan Wali Kota Malang Diturunkan

Dikatakan Peni, sebenarnya pengurus sudah memikirkan untuk melakukan penggantian nama sejak ada saran dari Jenderal (Purn) Djoko Santoso itu. Namun sampai saat ini, nama baru untuk Red Army tersebut masih belum dideklarasikan.

Rencananya, nama baru organisasi itu dideklarasikan pada tanggal 10 Juli nanti.

"Deklarasi tanggal 10 nanti, maka kita memasang bando (baliho)," jelasnya.

Peni juga menambahkan, karena akan berganti nama, organisasi yang didirikan pada akhir tahun 2012 itu belum didaftarkan secara resmi kepada pemerintah.

"Di dalam struktur pemerintahan Red Army tidak ada. Belum didaftarkan. Karena kan ada rencana deklarasi nama baru," katanya.

Red Army menjadi perbincangan, khususnya di media sosial setelah munculnya baliho organisasi tersebut di sejumlah jalan protokol Kota Malang.

Di bagian atas baliho terdapat lambang dan nama Red Army, bagian tengah terdapat foto Peni Suparto selaku pendiri Red Army dengan tulisan "Teguhkan Pancasila Kokohkan NKRI".

Sementara di bagian bawah terdapat tulisan "Kerukunan Nasional Lahir dan Bathin".

Baca juga: Cerita Jokowi Rumahya Pernah Didatangi Orang yang Termakan Isu Komunis

Banyak orang mengira organisasi tersebut beraliran kiri atau komunis. Sehingga petugas Satpol PP Kota Malang terpaksa menurunkannya.

Saat ini, lima tahun setelah pendiriannya, Red Army sudah memiliki 57 ranting yang tersebar di Kota Malang.

Kompas TV Hari Pancasila, Presiden Jokowi Ingatkan Nilai Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com