WONOGIRI, KOMPAS.com - Kepergian almarhum Catur Bambang Sulistyo masih meninggalkan duka mendalam bagi isteri dan keluarga besarnya.
Salah satu kerabat mengaku sempat bertemu saat lebaran dan mendengar almarhum berjanji akan pulang pada hari ini, tepatnya seusai tugas piket lebaran selesai.
Di tengah suasana duka di kediaman almarhum di Desa Kayuloka, Sidoharjo, Wonogiri, Tantyo masih teringat ucapan almarhum di hari lebaran kemarin. Saat itu, Tantyo bertemu Catur pada lebaran kedua untuk bersilahturahim.
"Tidak ada firasat apapun, dan seperti biasa kami ngobrol dan almarhum bercerita kalau lebaran tahun ini mendapat tugas di daerah Batang. Dan saat itu dia menceritakan rencana akan pulang ke rumah usai pospam di Batang selesai, pada hari ini," tuutr Tantyo, Senin (3/7/2017).
(Baca juga: Orangtua Korban Kecelakaan Helikopter Menangis Sambil Peluk Foto dan Peti Jenazah Anaknya)
Tantyo tidak menduga perjalanan menuju lokasi bencana erupsi Kawah Sileri Dieng menjadi tugas terakhir Catur dan tujuh rekannya.
Sementara itu, isteri almarhum, Rizky (30) hanya bisa menangis dan memeluk peti jenazah sang suami.
Paman korban, Budiantoro menjelaskan, sejak kecil almarhum Catur sudah bercita-cita menjadi anggota Basarnas.
"Sejak kecil sudah ingin menjadi anggota Basarnas. Jadi setelah lulus, langsung mendaftar dan diterima," ungkap Budiantoro, paman Catur sekaligus staff Keuangan Basarnas Kantor SAR Semarang di rumah duka.
(Baca juga: Ratusan Pelayat Iringi Almarhum Catur ke Pemakaman)
Budiantoro menambahkan, empat anggota Basarnas yang meninggal merupakan angkatan 2006 dan merupakan putera terbaik Basarnas.