Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak, Wali Kota Semarang Tegur Petugas Kecamatan

Kompas.com - 03/07/2017, 18:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kecewa terhadap pelayanan di kantor Kecamatan Gajahmungkur.

Saat sidak di hari pertama kerja usai lebaran, Wali Kota menemukan layanan mesin antrean otomatis di kantor itu mati. Dia kemudian mencari tahu penyebab mesin antrean bisa mati.

Matinya mesin dinilai mengganggu proses pelayanan kepada masyarakat.

"Ini kenapa? Kok tidak menyala," kata Hendrar bertanya kepada pegawai kantor Kecamatan Gajahmungkur, Senin (3/7/2017).

Baca juga: Wali Kota Semarang Ajak Warganya Bersihkan Masjid

Lantaran mati, mesin itu lalu ditutup di balik banner. Proses pelayanan pun dilakukan secara manual.

Salah seorang pegawai kecamatan menjawab bahwa mesin telah mati selama satu bulan. Kemudian pegawai lainnya menimpali bahwa mesin kadang hidup dan kadang mati.

Hendrar mengatakan, layanan mesin antrean otomatis adalah bagian dari program kota pintar yang dikampanyekan pemerintah. Pihaknya ingin semua pegawai menyukseskan program itu.

"Kalau mati kenapa tidak dilaporkan? Tadi katanya sudah mati satu bulan, ada bilang seminggu, mana yang benar ?" tanya Hendrar.

Sekretaris Daerah Adi Tri Hananto yang turut serta langsung sigap menyentuh mesin otomatis yang mati. Setelah itu, muncul teknisi untuk melihat kondisi mesin antrean tersebut. Setelah dicoba, mesin ternyata berjalan, namun tidak keluar tintanya.

"Ini bisa kok ternyata, jangan begitu toh. Ini yang habis tintanya," tambah Adi.

Hendrar pun meminta Sekda untuk membereskan persoalan itu. Jangan sampai matinya mesin antrean terjadi di sektor pelayanan lain di Kota Semarang.

Baca juga: Wali Kota: Semarang Sudah Terapkan Sekolah 5 Hari

Seusai sidak, Hendi menyatakan bahwa matinya mesin antrean itu mestinya diikuti dengan pelaporan dan perbaikan. Pasalnya, mesin tersebut berguna untuk memberikan pelayanan yang baik, serta mempermudah masyarakat mendapatkan jadwal yang jelas.

"Jangan sampai di hari pertama ini yang dibahas hanya masuk semua atau tidak, tapi pelayanannya tidak optimal," pesannya.

Kompas TV Pemerintah Evaluasi Arus Mudik dan Balik Tahun 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com