Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Kota Bogor dan Organda Bahas Penyesuaian Tarif Angkot Ber-AC

Kompas.com - 03/07/2017, 17:13 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor akan melakukan pertemuan dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor. Pertemuan dilakukan untuk menentukan tarif khusus angkutan perkotaan (angkot) ber-AC.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati mengatakan, pemakaian AC tentunya akan berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Karena itu, pihaknya bakal merinci berapa besar kenaikan tarif angkot ber-AC nantinya.

"Nanti kami akan hitung (tarif angkot AC) sesuai dengan rumusnya," ujar Rakhmawati, Senin (3/7/2017).

Rakhmawati menambahkan, dengan adanya fasilitas AC, otomatis tarif angkot ikut menyesuaikan. Meski mengalami penyesuaian, dirinya yakin kenaikan tarif angkot tidak akan besar.

(Baca juga: Wali Kota Bekasi: Harus Ada Perubahan Karakter Sopir dan Penumpang di Angkot Ber-AC)

 

Selain itu, tidak semua angkot akan dipasangi AC. Dishub akan memilih angkot yang masih baru dengan cc yang besar untuk dipasangi AC. Sebab, hingga kini, masih banyak angkot di Kota Bogor yang kapasitasnya masih 1.000 cc.

“Kalau angkot yang lama tidak bisa dipasang karena harus ada peremajaan terlebih dahulu,” tutur dia.

Pemkot Bogor sebelumnya telah menerima bantuan sebanyak 10 unit AC dari perusahaan transportasi online Uber dan Go Car yang didukung oleh Kementerian Perhubungan, di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

Selain Bogor, kota lainnya yang mendapat bantuan serupa adalah Kota Bekasi, Kota Tanggerang, dan DKI Jakarta.

(Baca juga: Angkot di Bogor Bakal Dipasangi AC)

Penetapan angkot ber-AC ini juga sesuai dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menargetkan, semua angkot harus ber-AC paling lambat Februari 2018 mendatang.

Kompas TV Uji KIR Angkot Bermasalah - Berkas Kompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com