Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudeg Sejak Masa Penjajahan Itu Tetap Dijual meski Mbah Lindu Sakit

Kompas.com - 02/07/2017, 09:17 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sebulan lebih Mbah Lindu tak lagi menjajakan langsung gudeng di Jalan Sosrowijayan, Kota Yogyakarta.

Sebab, wanita yang berjualan gudeg sejak sebelum zaman penjajahan Jepang itu jatuh sakit sejak sebelum puasa Ramadhan 1438 H.

Akhirnya, sang anak bungsu, yaitu Ratiah Sidik (51), menggantikan ibunya berjualan gudeg. Ratiah kerap membantu Mbah Lindu berjualan.

Ketika Mbah Lindu sehat, Ratiah hanya membantu penghitungan uang, sedangkan Mbah Lindu yang menyajikan gudeg di atas piring atau bungkusan.

"Gudeg tetap buka, waktu puasa buka mulai pukul 02.00 WIB. Kemarin libur cuman hari raya Idul Fitri saja, H+1 sudah jualan lagi, bukanya seperti biasa," kata suami Ratiah, Aris Suratman (52), ketika berbincang dengan Kompas.com di Rumah Sakit Panti Rapih, Jalan Cik Di Tiro nomor 30, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (1/7/2017).

(Baca juga: Mbah Lindu, Penjual Gudeg Berusia 97 Tahun Terbaring Sakit di Panti Rapih)

Gudeg Mbah Lindu buka mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB setiap hari. Konsumen gudeg Mbah Lindu dari beragam kalangan, mulai dari tukang becak, mahasiswa, sampai wisatawan lokal maupun asing.

Selama Mbah Lindu tidak tidak berjualan, para pelangganya banyak yang menanyakan keberadaan wanita yang memiliki nama asli Setya Utomo ini.

"Setiap hari kalau ada pembeli yang datang selalu menanyakan ibu. Kalau tidak salah, Mas Butet (Kartaredjasa) juga datang menanyakan ibu. Saya bilang sakit masuk angin dan istirahat di rumah," kata menantu Mbah Lindu itu.

(Baca juga: Kisah Mbah Lindu dan Gudeg yang Dijual sejak Masa Penjajahan)

Aris mengatakan, pakar kuliner Indonesia, Willi Wongso, pun sudah menjenguk setelah mendengar kabar Mbah Lindu sakit.

Menurut dia, Willi menjenguk ibunya itu di rumahnya di Klebengan, Caturtunggal, E-6 Depok, Kabupaten Sleman, Senin (26/6/2017).

"Tapi beliau belum tahu kalau ibu saya masuk rumah sakit. Beliau hanya tahu ibu saya sakit saja. Jadi kemarin menengok sekaligus silaturahim," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com