Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2017, 09:57 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Pariwisata Jembrana, Bali mewajibkan pemeriksaan tato dan tindik kepada calon siswa dan siswi pada saat seleksi masuk sekolah.

Oleh karena itu, calon siswa disebutkan harus membuka baju dan celana saat pemeriksaan untuk mengetahui calon siswa tersebut memiliki tato di tubuhnya atau tidak.

I Putu Duita, Anggota komisi A DPRD Jembrana, mengatakan, hal ini diketahuinya saat melakukan pemantauan ke sekolah yang terletak di Pariwis, Kecamatan Pekutatan, tersebut Sabtu (23/6/2017).

"Syarat masuk ke SMKN 5 tidak boleh bertato dan ternyata untuk periksa tato harus telanjang," katanya, Kamis (29/6/2017).

Selain tidak bertato, calon siswa pria juga tidak boleh melubangi telinga (bertindik). Bagi calon siswa pria juga ditetapkan syarat tinggi badan minimal 155 cm dan 150 cm bagi siswa perempuan.

Hal menurutnya terlalu berlebihan. Tidak seharusnya calon siswa dan siswi wajib membuka baju dan celana untuk mengetahui apakah di tubuhnya ada tato atau tidak.

"Kan tidak harus buka baju dan celana, yang penting tatonya tidak terlihat saat pakai baju atau invisible tatoo," ujar Duita.

Dia juga keberatan karena proses pemeriksaan tato dan tindik dilakukan oleh pihak yang dianggap tidak berkompeten, misalnya oleh dokter. Khusus untuk tindik misalnya ada beberapa kepercayaan di Bali menggunakan anting karena keyakinan.

Dia beranggapan pihak sekolah keliru menerapkan aturan sebagaimana tertuang dalam peraturan Mentri pendidikan nomor 17 tahun 2017. Dalam peraturan ini sekolah diberi kewenangan membuat peraturan khusus penerimaan calon siswa sekolah kejuruan.

Menurutnya dengan aturan ini seakan hanya mengarahkan siswa untuk menjadi buruh pariwisata. Padahal sekolah kejuruan mestinya mengarahkan siswa menjadi pengusaha pariwisata.

"Mungkin tujuannya baik tapi caranya kurang tepat, kan tidak harus buka baju dan celana," kata Duita.

Sementara itu,Kepala sekolah SMKN 5 Pariwisata Jembrana I Gusti Ngurah Sudana membantah bahwa calon siswa diwajibkan buka baju dan celana sampai telanjang dalam proses seleksi.

"Tidak benar sampai telanjang, hanya lihat punggung dan celananya hanya dibuka di sekitar ikat pinggang," kata Sudana, saat dihubungi Kamis (29/6/2017).

Menurut dia, sesuai peraturan di sekolah tersebut, baik calon siswa tidak diperbolehkan bertato sehingga perlu diperiksa terlebih dahulu.

Dalam proses pemeriksaan sendiri dilakukan oleh guru setempat dengan pengawasan organisasi siswa intra sekolah (OSIS). Calon siswa pria diperiksa guru pria, begitu pula calon siswa perempuan diperiksa guru perempuan.

"Tidak ada kontak fisik, hanya dilihat kemudian hasilnya dicantumkan dalam cek list di bawah pengawasan OSIS," kata Sudana.

 

Kompas TV Remaja Usia 14 Tahun Ini Adalah Calon Mahasiswa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com