Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2017, 15:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan aksi mandi uang oleh seorang pria diduga Kepala Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, viral di media sosial.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi menuturkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan kebenaran video yang viral di Facebook dan YouTube itu.

"Kami akan cek dulu apa benar itu Lurah (Kepala Desa) Sampangagung. Saya kan sudah pernah bilang, dalam menggunakan sosial media harus pintar dan lebih berhati-hati. Jangan dengan mudah percaya, karena banyak berita hoax, berita yang mengandung unsur kebohongan," katanya, Jumat (23/6/2017).

Pungkasiadi juga tak yakin akan kabar bahwa uang yang tercecer di kasur dan lantai dalam video tersebut adalah dana alokasi dana desa (ADD).

"Tidak mungkin, ADD itu berapa, sekitar Rp 400 juta, tidak sampai miliaran. Nanti kami cek kebenarannya," ucapnya.

(Baca juga: Viral Porter Kembalikan Tas Berisi Rp 254 Juta, PT KAI Beri Penghargaan)

Namun demikian, lanjut dia, jika benar bahwa pria bertato dalam video yang berdurasi 9 menit 58 detik itu adalah Suhartono alias Nono, Kepala Desa Sampangagung, maka Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan memberikan sanksi tegas.

"Sanksi pasti, tapi kita kroscek dulu kebenarannya, ya itu tadi seperti yang saya bilang, banyak berita hoax," tegasnya.

"Itu tadi, kita cek dan kroscek dulu, kita periksa kebenarannya dulu," tambahnya.

Video yang menampilkan pria telanjang dada dan berbaring di atas kasur dengan uang pecahan Rp 50.000 dengan Rp 100.000 bertebaran di sekitarnya viral di media sosial.

Pria yang terlihat memiliki banyak tato di bagian tangan itu lalu dengan sengaja membereskan uang yang berserakan di kasur dan lantai.

Berita ini telah tayang di Surya, Jumat (23/6/2017), dengan judul: Video 'Mandi Uang' Lurah Sampangagung Viral di Medsos, ini yang Akan Dilakukan Bupati Mojokerto

 

Kompas TV Sebuah Foto Menteri Susi Pudjiastuti menjadi perbincangan netizen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com