Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Cari Bekal Mudik Berujung Maut, Ali "Pulang" untuk Dimakamkan

Kompas.com - 24/06/2017, 08:49 WIB

GIANYAR, KOMPAS.com – Sorot mata Sukamto sayu saat mendatangi proyek bangunan, di bengkel Alaska, Blahbatuh, Kamis (22/6/2017). Dia pun memeluk istrinya, Masriva, yang terus menangis.

Mereka tak pernah menyangka niat baik anaknya, Ali (18), untuk mencari bekal tambahan mudik ke Surabaya berujung tragis. Ali tewas tertimpa balok beton seberat setengah ton.

Sebelum tewas, Ali bersama dua orang temannya merobohkan pondasi beton pada bangunan tersebut. Beton ini memiliki ketinggian mencapai lima meter.

Setelah beton itu dipotong, mereka pun merobohkannya ke tanah dengan cara ditarik menggunakan tali. Namun, korban yang saat itu berada di atas pondasi beton ini ikut tertarik dan terpelanting ke bawah.

Karena terjatuh mendahului beton yang dirobohkan, korban pun terhimpit material bangunan. Korban tewas di tempat dengan luka berat di kepala.

“Saat kerja, kami tidak pakai alat keamanan. Sebelumnya sudah biasa mengerjakan. Tapi mungkin takdir, malah berujung seperti ini,” ujar Ipul (20), rekan kerja korban.

Ibu korban tidak henti-hentinya menangisi kepergian anaknya. Seharusnya, kini dia bersama anak dan suaminya sudah berada dalam perjalanan mudik ke Surabaya.

Pada Rabu (21/6/2017), Ali meminta mudik diundur sehari sebab dia mendapatkan tawaran membongkar bangunan dan upahnya rencananya digunakan untuk tambahan bekal mudik.

Namun nasib berkata lain. Ali justru pulang ke kampung halamannya bukannya merayakan lebaran, tetapi untuk dikebumikan.

“Ya Tuhan, kenapa jadi begini. Rencana mudik kami kenapa jadi seperti ini. Tuhan, ampunilah dosa-dosa anak hamba,” ujar Masriva sembari menitikkan air mata.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol Abdus Salim, mengatakan, beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Menurut dia, saat polisi tiba di lokasi, korban sudah meninggal.

Ali diduga tewas karena mengalami benturan keras di kepala setelah tertimpa beton.

Berdasarkan keterangan para saksi, saat bekerja korban dan teman-temannya tidak menggunakan alat pelindung kepala, yaitu helm.

“Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, tetapi dalam keterangannya tidak ada unsur kesengajaan. Dugaan sementara, peristiwa ini terjadi karena kelalian korban dalam bekerja. Sangat disayangkan, saat bekerja, korban dan rekan-rekannya ini tidak memakai alat keselamatan,” ujar Abdus.

 

Berita ini telah tayang di Tribun Bali, Kamis (22/6/2017), dengan judul: Remaja Tewas Tertindih Beton di Blahbatuh Gianyar, Pesannya Pada Ibunda Buat Nangis!

 

 

 

Kompas TV Jelang Mudik, Jasa Penitipan Kucing Laris Manis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com