Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2017, 06:53 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Kabar gembira menjelang Hari Raya Idul Fitri berhembus dari dalam Keraton Surakarta.

Konflik internal yang sempat terjadi selama 13 tahun di dalam keluarga keraton berujung damai.

Kedua kubu, yaitu Lembaga Dewan Adat (LDA) dan Pakubuwono XIII menandatangani perjanjian damai yang intinya kedua pihak sepakat untuk bersama-sama memajukan Keraton Surakarta.

Juru bicara Sinuhun Pakubuwono XIII, K.P.A Ferry Firman Nurwahyu Pradotonagoro, S.H. menjelaskan bahwa LDA yang dipimpin oleh GKR Koes Murtiyah dan Sinuhun Pakubuwono sepakat untuk saling memaafkan dan bersama-sama untuk mengelola Keraton Surakarta.

Penandatanganan perjanjian damai tersebut juga dihadiri sejumlah saksi, yaitu Subagyo HS sebagai Anggota Dewan Pertimbagan Presiden dan Enny Tyasni Suzzana mewakili Pemerintah Kota Solo.

"Tadi malam jam 19.00 sampai selesai sekitar 23.00 WIB di Keraton, dan inti dari perjanjian tersebut adalah kedua belah pihak, Sinuhun Pakubuwono XIII dan adik-adiknya, dengan jiwa besar dan keterbukaan hati untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu," katanya di Solo, Sabtu (24/6/2017).

Ferry menambahkan, momen tersebut menjadi hadiah spesial di hari Lebaran tahun ini bagi Keraton Surakarta.

Ferry mengakui bahwa proses untuk mendamaikan kedua belah pihak setelah 13 tahun dalam situasi konflik, tidaklah mudah.

Namun, itikad baik kedua pihak untuk membangun keraton menjadi poin penting.

Setelah ini, lanjut Ferry, tidak ada lagi perseteruan di dalam keraton, namun sinergi bersama untuk membangun dan mengembangkan keraton.

"Program pertama yang segera dilakukan Sinuhun adalah konsolidasi internal keluarga keraton untuk menyatukan lagi keluarga setelah hampir 13 tahun mengalami konflik," kata Ferry.

Hal senada juga diungkapkan oleh KGPH Puger, salah satu anggota LDA dan juga adik dari Sinuhun Pakubuwono XIII.

Setelah perjanjian damai ini, keluarga keraton akan bersama menjaga dan menata keraton untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Momentum yang baik untuk saling memaafkanan dan bekerja bersama mengelola keraton," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com