Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Nasi Bungkus untuk Pemudik yang Menginap di Pelabuhan Tanjungwangi

Kompas.com - 23/06/2017, 10:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyuwangi memasak ratusan nasi bungkus untuk para pemudik yang menginap di Pelabuhan Tanjungwangi setiap harinya.

Nasi bungkus untuk menu sahur dan buka yang disediakan sejak tanggal 21 Juni 2017 mencapai lebih dari seribu bungkus.

"Kita standby di sini sejak 21 Juni 2017 untuk masak bagi pemudik. Ada hampir sekitar 1.000 lebih nasi bungkus yang disediakan sampai sahur tanggal 23 Juni. Sahur terakhir ada sekitar 400 bungkus" jelas Soeparto, koordinator harian Tagana kepada Kompas.com Jumat (23/6/2017).

Untuk memasak, mereka menggunakan mobil dapur umum milik Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan bahan makanan, berasal dari Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, dan Pelindo III.

(Baca juga: Tak Dapat Tiket, Lebih dari 2 Malam Pemudik Nginap di Pelabuhan Tanjungwangi)

 

Untuk persiapan makan sahur, mereka memasak sejak jam 12 malam dan untuk menu buka puasa proses masak mulai jam 12 siang. Ada 41 relawan yang dibagi dua shift. Mereka bertugas untuk memasak.

"Sekali masak bisa 30 kilo beras, bisa lebih, untuk sekitar 400 bungkus. Memang butuh waktu lama apalagi untuk masak nasinya. Total hampir 4 kuintal beras sejak 21 Juni," jelas laki-laki yang akran dipanggil Parto tersebut.

Untuk lauk, relawan menyajikan ayam kecap, telur dadar, tumis sayuran, dan lainnya. "Masakannya sederhana yang penting bergizi. Kasihan mereka sudah menginap beberapa hari di sini," jelasnya.

Saat membungkus nasi, beberapa ibu-ibu yang menginap di Pelabuhan Tanjungwangi ikut membantu. Untuk bayi dan balita disediakan susu formula dan juga bubur kacang ijo. Namun Parto mengaku tugas relawan Tagana hanya sampai 23 Juni 2013.

"Nanti tanggal 23 kapal pemudik kan datang ya, tidak tahu lagi nanti. Tapi jika ditugaskan kembali kami akan tetap membantu" jelasnya.

(Baca juga: Penumpang Kapal Dibatasi, Puluhan Pemudik Ditinggal di Pelabuhan)

 

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas lewat instagram pribadinya dengan akun @azwaranas.a3 meminta maaf kepada warga yang mengikuti mudik gratis ke Madura lewat Banyuwangi yang menaiki kapal laut program sinergi dengan Pemprov Jawa Timur.

"Jumlah pelayaran terbatas sehingga harus antri bergantian. Sebagian harus menunggu keberangkatan termasuk bagi yang daftar terlambat. Kita utamakan dan nomersatukan faktor keselamatan," tulis Anas.

Dia juga mengatakan, jika pemerintah daerah Banyuwangi telah menyediakan makanan yang disiapkan oleh relawan di dapur umum termasuk menyediakan pos kesehatan untuk memeriksa para pemudik.

"Semoga semua lancar, cuaca baik. Selamat sampai di kampung tercinta Madura," tulis Anas. 

Kompas TV Antrean Panjang Kendaraan Terjadi di Gerbang Tol Merak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com