Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Tiket, Lebih dari 2 Malam Pemudik Nginap di Pelabuhan Tanjungwangi

Kompas.com - 23/06/2017, 06:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ratusan pemudik yang berencana mudik ke Pulau Sapeken Madura terpaksa menginap di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jumat (23/6/2017). Mereke menginap karena tidak mendapatkan tiket kapal.

Tidak sedikit mereka telah menginap lebih dari 2 malam di Pelabuhan Tanjungwangi. Mereka menanti kapal Prima Nusantara berkapasitas 150 orang yang melayani mudik gratis ke Sapeken Madura.

Selama musim mudik, kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjungwangi setiap dua hari sekali yaitu pada tanggal 19, 21, 23, 27, 29 Juni 2017 serta tanggal 1 dan 3 Juli 2017.

Sedangkan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 56 dijadwalkan merapat ke Pelabuhan Tanjungwangi pada Jumat (23/6/2017) dan KM Sabuk Nusantara 27 yang juga melayani rute Sapeken tidak beroperasi karena rusak.

"Saya sudah menginap di sini sejak tanggal 20 (Juni) tapi sampai sekarang belum dapat tiket, katanya semuanya penuh. Harapannya ya tinggal Jumat ini. Kalo nggak dapat tiket mudik gratis, ya naik kapal perintis bayar ga apa-apa, yang penting bisa mudik sebelum lebaran," kata Saliah (38), warga Sapeken yang bekerja di Bali kepada Kompas.com Jumat (23/6/2017).

(Baca juga: Pemudik, Waspadai Debu di Tol Darurat Brebes-Gringsing)

Ia juga mengeluhkan kurangnya jumlah kapal yang melayani rute ke pulau Sapeken saat musim lebaran.

"Tiap tahun jumlah orangnya tambah banyak tapi kapalnya cuma itu-itu saja, apalagi katanya satu kapal perintis nggak jalan. Saya nggak bisa bayangkan besok siang seperti apa berebutnya," keluhnya.

Hal senada juga diceritakan Imma (34). Dia bersama suami dan kedua anaknya yang masih kecil memilih menginap di Pelabuhan Tanjungwangi sejak 21 Juni agar dapat tiket mudik gratis.

"Kalaupun bisa beli saya akan beli tapi ini katanya tiket kapal perintis buat besok juga habis. Yang jalan juga cuma satu. Saya bingung ini gimana. Kasian anak-anak. Harapannya tinggal besok semoga dapat tiket kapal yang gratis," tutur Imma.

"Kalau nggak, ya mungkin nunggu abis lebaran atau kembali ke Lumajang. Liat besok pagi gimana enaknya," tambahnya.

Jumat dini hari, ratusan penumpang terlihat tidur di ruang tunggu Pelabuhan Tanjungwangi dengan alas kain seadanya. Sebagian pemudik juga tidur di lorong luar ruang tunggu. Ada juga yang memilih tidak tidur untuk menjaga barang bawaan mereka.

"Biasanya ini rombongan ada yang satu keluarga ada yang teman satu kampung. Ini gantian tidur jaga barang," kata Sahir, salah satu pemudik.

Sementara itu, Edy sulaksono General Manager Pelindo III cabang Tanjungwangi mengatakan, lebih dari 200 orang yang menginap setiap malam di Pelabuhan Tanjungwangi.

(Baca juga: H-3 Lebaran, 23 Ribu Pemudik dengan Sepeda Motor Lewati Kalimalang)

Pihaknya mengaku sudah melengkapi sarana dan prasarana untuk para pemudik seperti kamar mandi. Namun karena jumlah pemudik cukup banyak, sarana tidak mencukupi.

"Ada kamar mandi dan toilet tapi letaknya tidak di dekat ruang tunggu tapi katanya terlalu jauh dan untuk petugas kesehatan sudah kami minta untuk memeriksa pemudik yang mengeluh sakit," pungkasnya.

Kompas TV Kepadatan pemudik tampak di Jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com