Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Macet di Jalur Pantura, Polisi Bakal Lakukan "Contraflow"

Kompas.com - 21/06/2017, 17:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Kepolisian daerah Jawa Tengah mulai mengantisipasi kemacetan arus mudik di Jalan Pantai Utara Semarang. Polisi berencana memberlakukan sistem buka tutup dan sistem lawan arus di jalur pantura itu.

Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Komisaris Besar Baharuddin Muhammadsyah mengatakan, ada beberapa skema yang telah disiapkan untuk mengatasi kemacetan memasuki wilayah Kota Semarang.

Jalan Pantura Semarang, terutama di wilayah Mangkang pada pagi dan sore hari hari kerap macet. Pada sore hari kemacetan bahkan mengular hingga jalan arteri Kabupaten Kendal.

“Rekayasa manakala padat berlaku sistem 3:1, tiga dari arah dari Kendal ke arah Semarang. Kemudian Semarang ke kendal 1 lajur, kontraflow 1 jalur,” kata dia, Rabu (21/6/2017) sore.

Dia mengatakan, buka tutup bisa diberlakukan mengingat arus dari wilayah Semarang ke Kendal relatif menurun. Pihaknya juga nanti menyiapkan sejumlah jalur alternatif jika jalan utama mengalami kepadatan.

“Dari arah timur (Semarang) ke barat (Jakarta) relatif sedikit arusnya. Jalur alternatif ada, ketika jalur reguler terjadi kepadatan, pertama arus normal berlaku normal, ketika kepadatan berlaku contraflow 3:1,” kata dia.

Baca juga: Mudik Lewat Mana, Tol Darurat Berdebu atau Jalur Pantura?

Pihaknya juga akan memberlakukan sistem itu saat arus balik nantinya. Dari jalur Semarang ke arah Kendal nantinya akan dibuka 3 lajur, sementara dari Kendal ke Semarang dibuka satu lajur.

“Arus balik nanti kebalikannya juga begitu,” tambahnya.

Kasatlantas Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Catur Gatot memastikan akan ada sistem kontraflow di jalur yang hendak memasuki Kota Semarang. Hanya saja, pihak kepolisian masih menentukan titik yang hendak dijadikan titik masuk dan titik keluar sistem itu.

Pantauan Kompas.com pada Rabu pukul 10.00 WIB, kepadatan jalur terjadi di Jalan Walisongo Semarang.

Sejumlah truk bermuatan barang masih melintas, meski telah memasuki H-4 Lebaran. Truk-truk besar itu bersaing dengan bus, sepeda motor, kendaraan pemudik dari arah Jakarta.

Kepadatan di jalur itu bahkan lebih dari 1 kilometer. Jalan Walisongo dari Mangkang hingga Krapyak merupakan satu-satunya akses masuk ke Kota Semarang, sebelum nantinya berpindah ke jalan tol di wilayah Krapyak atau melanjutkan ke jalur Pantura. 

Baca juga: Ketika Hendrar "Rayu" Penjaga Pompa Tongkrongi Jalur Mudik Pantura

Kompas TV Guna menghindari kemacetan di jalur utama Kota Semarang, kamu bisa memanfaatkan jalur alternatif Mangkang-Ungaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com