Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deposito Dibawa Kabur Pengurus Koperasi, Nasabah Lapor Polisi

Kompas.com - 20/06/2017, 19:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Lebaran sebentar lagi, tetapi masyarakat Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah justru resah. Pasalnya uang tabungan yang mereka depositokan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Cemara Buwana Banyubiru dibawa kabur oleh pemilik dan pengurus koperasi.

Bingung harus berbuat apa, belasan nasabah KSP tersebut, Selasa (20/6/2017) mendatangi Mapolres Semarang untuk melaporkan kasus tersebut.

"Kita laporkan hal ini ke Polres Semarang, supaya ada tindak lanjutnya," kata Sunaryo (63), warga Dusun Randusari, Banyubiru.

Sunaryo mengatakan, jumlah warga yang senasib dengan dirinya berjumlah hingga 240 orang. Mereka tersebar di wilayah di Kabupaten Semarang, namun paling banyak dari wilayah Kecamatan Banyubiru dan Bandungan.

"Kalau punya saya cuma Rp 10 juta, itupun bukan uang saya, namun warga yang merupakan dari kas RW, kas kematian, dan uang PKK, totalnya segitu," ujarnya.

Lantaran deposito yang raib bukan miliknya pribadi, Sunaryo terpaksa mengganti uang tersebut menggunakan uang pribadinya. Saat ini, dirinya dan belasan nasabah lainnya terpaksa melaporkan masalah ini ke polisi lantaran upaya persuasif tidak membuahkan hasil.

Menurut Sunaryo, kasus ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Awalnya para nasabah curiga saat hendak mengambil uang tabungan mereka di KSP Cemara Buana. Saat itu pengurus tidak memberikan uang deposito milik warga dengan alasan KSP mengalami pailit.

"Tapi anehnya kehidupan pengurus KSP justru bertolak belakang, mereka pada punya mobil, rumahnya dibangun. Padahal sebelumnya biasa saja," sebutnya.

Sebenarnya dalam pengelolaan deposito ini, sebut dia, dirinya sudah melihat banyak kejanggalan. Antara lain sistem deposito yang tidak dilengkapi pembukuan terbuka. Namun hal itu sudah berjalan bertahun-tahun dan hanya mengandalkan sistem kepercayaan. Selain itu, proses pengambilan deposito pun juga bisa dilakukan oleh siapa saja yang bukan nasabah dari KSP Cemara Buana.

"Kita dulu kena rayu salah satu pengurus KSP yang juga warga kita yaitu Bu Wahyuningsih untuk mau mendepositokan di KSPnya. Katanya bonusnya besar dan uang deposit mudah diambil," ujarnya.

Lantaran kenal dengan pengurus KSP dan iming-iming bonus yang besar, warga pun akhirnya tertarik dan menyanggupi untuk mendepositokan uangnya di KSP tersebut. Bahkan ratusan warga rela menarik uang tabungan dari bank lain untuk didepositokan ke KSP Cemara Buana.

"Sekarang ada yang masih Rp 400 juta, Rp 250 juta, Rp 68 juta. Rata-rata segitu uang tabungan warga yang masih di dalam KSP," katanya.

Ketua RW 05 Dusun Randusari, Rudi Indrawan (60) yang mendampingi warga ke Polres Semarang mengatakan, kekesalan warga sangat beralasan karena bertahun-tahun pelaporan tidak pernah ditindak lanjuti.

"Dulu sudah dilaporkan ke polisi namun tidak ditindak lanjuti," katanya.

Pihaknya berharap, apa yang menjadi permasalahan warganya tersebut dapat segera terselesaikan. "Kerugian warga sangat besar dan relasi sosial menjadi terganggu karena nasabah dengan para pengurusnya saling kenal," tandasnya.

Baca juga: Tidak Aktif, 43.000 Koperasi Dibubarkan Menkop

Kompas TV Pasalnya pada 31 Mei 2017, pengadilan harus memutuskan pailit koperasi yang didirikan Nuryanto ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com