Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penyerangan Mapolres Banyumas Versi Densus 88

Kompas.com - 20/06/2017, 14:50 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Masih ingat dengan inseden penyerangan Mapolres Banyumas? Insiden tersebut dilakukan Muhammad Ibnu Dar (22), warga RT 2 RW 1 Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Selasa (11/4/2017) silam.

Baru-baru ini, penyidik dari Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror Mabes Polri menggelar rekonstruksi kasus penyerangan yang mengakibatkan dua anggota Polri mengalami luka bacok hingga harus menjalani perawatan.

Ini kronologi singkat rekonstruksi kasus penyerangan Polres Banyumas versi Densus 88:

1. Ibnu Dar menggenggam gawai Samsung Galaxi Young pemberian kakak perempuannya di rumahnya RT 2 RW 1 Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah.

2. Dengan gawai itu, Ibnu Dar mulai mengakses sejumlah pranala islami hingga menjurus ke halaman radikan.

3. Berbekal pemahaman yang didapatkannya di sebuah situs, di depan gawainya, Ibnu Dar dengan mantap membaiat diri kepada Amirul Mu’minin.

4. Pasca-baitnya secara mandiri, Ibnu Dar mulai mencari rekan yang dia harapkan dapat ikut bergabung bersama dirinya.

5. Ibnu Dar mendatangi dua temannya, Rojali Damar dan M Jaenuddin.

6. Meski demikian, penjelasan Ibnu Dar tidak mendapat respons baik dari dua temannya, sehingga dia kembali ke rumah dan bertekad untuk beraksi sendirian.

7. Pada adegan ini, Ibnu Dar mulai mencari tutorial di banyak situs untuk membuat bom dengan kata kunci “cara membuat bom sederhana.”

8. Dari banyak referensi itu, Ibnu Dar mulai aktif mempelajari cara membuat bom dan mencatatnya secara detail di aplikasi catatan yang terpasang di gawainya.

9. Berbekal peralatan sederhana, Ibnu Dar bereksperimen membuat bom dengan garam dan gula yang dilarutkan dengan bensin, dan dialiri arus AC dari pengisi daya telepon genggam.

10. Setelah beberapa kali mencoba, eksperimen itu gagal. Bahkan, ramuan yang diharapkan dapat menggantikan mesiu itu tidak bereaksi sama sekali ketika disulut korek api.

(Baca juga: Penyerangan Mapolres Banyumas Sudah Direncanakan)

11. Meski demikian, Ibnu Dar tetap mengirim pesan singkat kepada Rojali Damar. Dalam pesan singkatnya, Ibnu Dar ingin memamerkan bagaimana proses menghancurkan besi dengan elektrolisasi.

12. Damar tertarik dan mendatangi rumah Ibnu Dar. Di ruang tamu rumahnya, Ibnu Dar menunjukkan proses elektrolisasi besi.

13. Selang beberapa lama, Ibnu Dar membaca pemberitaan di surat kabar tentang penembakan teroris di Siwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu (8/4/2017).

14. Setelah membaca berita itu, Ibnu Dar semakin bulat untuk melakukan amaliyah jihad dengan menyerang institusi pemerintahan.

15. Ibnu Dar mengakui jika alasannya memilih Mapolres Banyumas sebagai target karena Polres tersebut cukup besar, sehingga gaung beritanya akan cepat tersebar.

16. Selain itu, dia menganggap jika institusi kepolisian sebagai penegak hukum merupakan thogut. Thoghut adalah setiap apa yang diibadahi selain Allah, baik berupa sesuatu yang disembah atau diikuti atau ditaati selain ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com