Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disidang Keluarga karena Kasus Asusila, Kakek Ini Tewas Gantung Diri

Kompas.com - 12/06/2017, 16:57 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang kakek bernama Saiman (84), warga Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkeh tak jauh dari rumahnya.

Korban nekat bunuh diri setelah ketahuan mencium dan akan berbuat tidak senonoh kepada anak menantunya, Sup.

"Jenazah petani ini ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon cengkeh yang berada di pekarangan rumahnya. Sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban disidang keluarganya terkait ulahnya yang mencium dan akan berbuat tidak senonoh kepada anak menantunya, Sabtu (10/6/2017)," ujar Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Senin (12/6/2017) siang.

Baca juga: Usai Melahirkan, Seorang Perempuan Gantung Diri di Gorontalo

Awalnya, Saiman mencium menantunya berinisial Sup, Jumat ( 9/6/2017). Selain itu, dia mengajak menantunya berhubungan badan.

Tidak terima dengan ulah Saiman, kata Sudarmanto, Sup melaporkan ulah mertua pria itu kepada Maryanto, suami Sup.

Selang sehari kemudian, Saiman disidang keluarganya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.

"Sekitar pukul 17.30 WIB, saat keluarga sementara berbuka puasa, korban keluar dari rumah. Dua setengah jam kemudian, korban sudah ditemukan tewas gantung diri di pohon cengkeh di pekarangan rumahnya," kata Sudarmanto.

Baca juga: Dimarahi karena Nilai Ujian Jelek, Seorang Remaja Gantung Diri

Hasil pemeriksaan tim medis tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban dipastikan meninggal karena bunuh diri.

Kompas TV Polisi di Kupang yang Coba Bunuh Diri Ini Tak Tertolong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com