Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Titik di Jawa Barat Dipastikan Macet Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 12/06/2017, 16:48 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, sebanyak 52 titik di Jawa Barat bakal mengalami kemacetan saat musim mudik Lebaran 2017

Titik-titik rawan kemacetan tersebut tersebar di 17 titik di jalur utara, 18 titik di jalur tengah dan 18 titik di jalur selatan Jawa Barat. "Sudah kita petakan semuanya," kata Dedi di kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/6/2017).

Untuk mengantisipasi kemacetan di wilayah utara, pihaknya akan memberlakukan sistem kanalisasi. "Di utara itu titiknya ada di kawasan Simpang Jomin, Cikalong Purwakarta, Sukamandi, hingga Tegal Gubug," ungkapnya.

(Baca juga: Urai Kemacetan, Polri Kembangkan Aplikasi Pemantau Mudik Lebaran Berbasis Digital)

 

Beberapa titik di jalur tengah yang kerap menjadi langganan macet arus mudik tahun ke tahun adalah Puncak. Selain digunakan arus mudik, Puncak merupakan daerah tujuan wisata.

Titik kemacetan lainnya, sambung Dedi, ada di Ciranjang dan Padalarang serta di daerah Sumedang seperti Tanjungsari. "Di Tanjung Sari itu ada pasar, pom bensin, dan ada alun-alun. Titik kemacetan di tengah juga akan kita lakukan kanalisasi," tuturnya.

Tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kemacetan di jalur selatan diprediksi terjadi di wilayah Garut dan Tasikmalaya terutama di Limbangan, Leles, dan Gentong. Kanalisasi pun menjadi salah satu solusi untuk memecah kemacetan.

"Untuk wilayah Gentong yang ada pom bensin kita kanalisasi, tidak boleh ada yang dari timur ke barat masuk ke pom bensin. Nanti juga di sana akan dipasang traffic cone," bebernya.

(Baca juga: Musim Mudik Lebaran, Terminal Bayangan Akan Ditertibkan)

Untuk kelancaran mudik Lebaran, Dedi menyiagakan sekitar 1.216 personel gabungan Dishub Provinsi Jawa Barat hingga Dishub kabupaten/kota. Salah satu yang akan diantisipasi adalah kemacetan yang disebabkan oleh aktivitas pasar tumpah. 

Meski demikian, Dedi tidak memungkiri jika pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor terutama mobil dari tahun ke tahun semakin meningkat lantaran begitu mudahnya membeli kendaraan. Namun peningkatan itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya. 

"Pertumbuhan jalan di Indonesia itu hanya 1,2 persen. Sedangkan kenaikan jumlah pertumbuhan kendaraan di kita bisa sampai 12 persen. Rasionya enggak sebanding," tandasnya. 

Kompas TV Sejumlah instansi pemerintah melakukan rapat koordinasi persiapan arus mudik Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com